6. Menteri Perhubungan Ad Interim, sempat menggantikan peran Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi pada tahun 2020 karena Budi harus menjalani perawatan Covid-19.
7. Menteri Kelautan dan Perikanan Ad Interim, ditunjuk untuk menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan pada November 2020 untuk menggantikan peran Edhy Prabowo yang tersangkut kasus korupsi ekspor benih lobster. Saat itu, Luhut diketahui merangkap jabatan.
8. Koordinator PPKM Jawa-Bali, ditunjuk oleh Presiden Jokowi pada akhir Juni 2021 untuk memonitor kegiatan masyarakat selama masa pandemi Covid -19.
Tak cuma jabatan dari presiden, Luhut Pandjaitan juga memegang beberapa perusahaan, baik yang miliki ataupun yang hanya menyelipkan namanya sebagai pemegang saham.
1. Toba Industri
Sebelum menjadi Menko Marves, Luhut sendiri dikenal sebagai salah satu pengusaha yang sukses di multibidang. Ia diketahui masuk jajaran komisaris di grup Toba Industri. Toba Industri ini sendiri membawahi beberapa anak perusahaan, seperti PT Smartias Indo Gemilang, PT Rakabu Sejahtra, PT Tritunggal Sentra Buana, dan PT Kabil Citranusa. 5 perusahaan ini dibuat untuk bergerak di dunia industri dan pabrik.
2. Toba Coal and Mining
Luhut pun juga dikenal sebagai pengusaha tambang yang memiliki konsesi pertambangan di berbagai daerah. Ia pun diketahui menjabat sebagai komisaris dan membawahi perusahaan seperti PT Toba Bara Sejahtra Tbk (TOBA), PT Indomining, PT Trisensa Mineral Utama, dan PT Admira Baratama Nusantara.
3. Toba Oil and Gas
Baca Juga: Melongok Gunung Emas Perawan Papua: Biang Kerok Sidang Sengit Luhut vs Haris-Fatia
Tak hanya bergerak di bidang industri dan pertambangan, Luhut pun mempunyai beberapa perusahaan di bidang oil dan Gas. Beberapa perusahaannya ini pun masuk ke daftar perusahaan oil dan gas dengan revenue tertinggi di Indonesia.