Minat Fatia dalam advokasi sudah tampak sebelumnya, sebelum karier di KontraS. Pada tahun 2014, dia mengikuti Sekolah Hak Asasi Manusia (SeHAMA) yang diselenggarakan oleh KontraS. Setelah mengikuti SeHAMA, dia langsung terlibat dalam KontraS.
![Koordinator KontraS Fatia Maulidiyanti saat menjalani sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Senin (3/4/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/04/03/61682-sidang-haris-azhar-dan-fatia-maulidiyanti.jpg)
Sebelum namanya menjadi terkenal setelah dilaporkan oleh LBP ke Polda Metro Jaya, Fatia telah terlibat dalam advokasi berbagai kasus besar saat menjabat sebagai Kepala Divisi Advokasi Internasional.
Beberapa kasus yang pernah dia tangani termasuk kasus kematian Munir, kasus kebebasan sipil, dan isu-isu ekonomi, sosial, dan budaya terutama yang berkaitan dengan hak asasi manusia.
Selain terlibat dalam kegiatan advokasi, Fatia juga merupakan pendiri Books for Tomorrow dan Campaign Officer di Walk Free Organization sejak Juli 2013 hingga saat ini, seperti yang tertera di profil Linkeldn-nya.
Itulah informasi mengenai biodata Fatia Maulidiyanti, yang terlibat dalam kasus pencemaran nama baik Luhut Binsar Pandjaitan.