Suara.com - Biodata Fatia Maulidiyanti sedang menjadi perbincangan hangat saat ini karena terseret dalam kasus pencemaran nama baik Menteri Luhut. Namun, siapa sebenarnya Fatia Maulidiyanti?
Pada tahun 2021, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan (LBP), melaporkan Fatia Maulidiyanti, Koordinator KontraS, ke Polda Metro Jaya. Untuk mempelajari lebih lanjut mengenai biodata Fatia Maulidiyanti, bacalah artikel ini sampai habis.
Fatia dilaporkan karena diduga terlibat dalam kasus pencemaran nama baik Menteri Luhut. Tidak hanya Fatia, aktivis Haris Azhar, juga turut diseret dalam kasus ini.
Berita terbaru mengungkap bahwa baik Fatia maupun Haris telah menjalani persidangan dan Menteri Luhut datang memberikan kesaksian dalam kasus pencemaran nama baik tersebut. Sekarang, mari kita lihat siapa sebenarnya Fatia Maulidiyanti. Berikut adalah profil lengkapnya.
Baca Juga: Mengamati Sikap Hakim di Sidang Haris-Fatia: Terlihat Bela Luhut?
Biodata Fatia Maulidiyanti
Fatia bukanlah orang baru dalam isu-isu politik dan sosial di Indonesia. Sebagai alumni Universitas Parahyangan, dia dikenal karena sering mengkritisi kebijakan pemerintah dengan suara lantang. Namanya sering muncul di media massa ketika menanggapi isu-isu terkini di dalam negeri, terutama yang berkaitan dengan kasus-kasus hak asasi manusia.
Salah satu penampilannya yang paling disorot adalah ketika dia menjadi pembicara dalam tayangan YouTube Haris Azhar pada 20 Agustus 2021. Dalam tayangan yang berjudul "Ada Lord Luhut Dibalik Relasi Ekonomi-Ops Militer Intan Jaya!! Jenderal BIN Juga Ada!!," keduanya membahas bisnis tambang di Papua yang berujung pada laporan mereka dengan tuduhan pencemaran nama baik.
Sejak tahun 2020, Fatia menjabat sebagai Koordinator Komisi Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS), menggantikan Yati Andriyani yang sebelumnya menjabat periode 2017-2020.
Baca Juga: Catat Semua Sikap dan Perilaku Hakim Sidang Haris dan Fatia, KY: Tahan Diri dari Perkataan Seksis
Fatia mendapatkan pendidikan tinggi di Universitas Parahyangan dengan jurusan Ilmu Hubungan Internasional antara tahun 2010 hingga 2015.
Minat Fatia dalam advokasi sudah tampak sebelumnya, sebelum karier di KontraS. Pada tahun 2014, dia mengikuti Sekolah Hak Asasi Manusia (SeHAMA) yang diselenggarakan oleh KontraS. Setelah mengikuti SeHAMA, dia langsung terlibat dalam KontraS.
Sebelum namanya menjadi terkenal setelah dilaporkan oleh LBP ke Polda Metro Jaya, Fatia telah terlibat dalam advokasi berbagai kasus besar saat menjabat sebagai Kepala Divisi Advokasi Internasional.
Beberapa kasus yang pernah dia tangani termasuk kasus kematian Munir, kasus kebebasan sipil, dan isu-isu ekonomi, sosial, dan budaya terutama yang berkaitan dengan hak asasi manusia.
Selain terlibat dalam kegiatan advokasi, Fatia juga merupakan pendiri Books for Tomorrow dan Campaign Officer di Walk Free Organization sejak Juli 2013 hingga saat ini, seperti yang tertera di profil Linkeldn-nya.
Itulah informasi mengenai biodata Fatia Maulidiyanti, yang terlibat dalam kasus pencemaran nama baik Luhut Binsar Pandjaitan.