Suara.com - Kanit IV Subdit I Direktorat Tindak Pidana Tertentu (Ditipidter) Bareskrim Polri Kompol Andika Urrasyidin menyebut pabrik oli palsu di Gresik dan Sidoarjo, Jawa Timur mampu memproduksi 312 ribu botol dalam sehari. Data tersebut diketahui berdasar hasil pemeriksaan para tersangka.
"Dalam satu hari mereka dapat memproduksi sebanyak 500 karton. Satu karton terdapat 24 botol yang berisi 0,8 liter. Jadi kurang lebih dalam satu hari memproduksi 312 ribu botol," kata Andika di Bareskrim Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (8/6/2023).
Sementara itu, kuasa hukum PT Astra Honda motor, Edward membeberkan perbedaan kemasan oli palsu dan asli. Salah satunya, kemasan botol oli palsu cenderung lebih lentur alias tidak kokoh dan presisi seperti produk aslinya.
"Pada bagian bawah ada kode, kalau yang palsu itu tidak sejajar, yang resmi sejajar," jelasnya.
Selain itu, pada stiker kemasan produk asli juga dilengkapi dengan barcode yang apabila discan akan terkoneksi dengan situs resmi AHM.
"Kalau yang palsu itu akan muncul AHM.top atau mereka bisa juga bikin AHM.top tapi bukan di website, blogspot itu memalsukan. Itu ciri-ciri paling gampang yang diketahui," imbuhnya.
Omzet 20 Milar Sebulan
Dirtipidter Bareskrim Polri baru saja mengungkap pabrik pembuatan oli palsu dengan omzet mencapai Rp20 miliar perbulan di Kabupaten Gresik dan Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Lima tersangka ditangkap selaku pemilik usaha dan operator produksi.
Dirtipidter Bareskrim Polri Brigjen Hersadwi Rusdiyono menyebut kelima tersangka masing-masing berinisial AH, AK, dan FN selaku pemilik usaha. Kemudian AL alias TOM dan AW alias Jerry selaku operator produksi.

"Ada tiga gudang yang dijadikan pabrik ya, pergudang itu (omzetnya) Rp6,5 miliar. Jadi kali tiga, kurang lebih ya sekitar Rp20 miliar per bulan omzetnya," kata Hersadwi di Bareskrim Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (8/6/2023).