Suara.com - Mantan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang menduga masih ada pihak lain yang terlibat dalam kasus korupsi menara base transceiver station (BTS) 4G dan infrastruktur pendukung 2, 3, 4, dan 5 BAKTI Kominfo.
Kecurigaan tersebut disampaikannya saat berada di Kompleks Parlemen Senayan pada Kamis (8/6/2023).
"Yes of course beberapa indikasi-indikasi diduga itu cukup banyak ya di sini. Kan kita sudah lihat mozaiknya. Kalian juga udah bikin report siapa-siapa yang di situ ikut-ikut kemudian terindikasi get involve dalam kasus ini ya, apakah dari awal dan case ini muncul," katanya.
Menurut Saut, keterlibahan banyak pihak dalam kasus korupsi BTS tidak terlepas dari hal-hal berkaitan politik.
Baca Juga: Tanah Seluas 11,7 Hektare Milik Johnny G Plate di Labuan Bajo Disita Kejagung
"Ya apapun di republik ini kalau bicara negara itu ya sudah politik anggaran itu pasti politik, nggak bisa dihindari," kata Saut.
Adapun kedatangan Saut ke DPR untuk melakukan diskusi dengan Komisi III DPR, tetapi hal itu belum terlaksana.
Rencananya, ia ingin melakukan diskusi sekaligus mendorong Komisi III agar dapat turut serta mengungkap permasalahan, sebagaimana Komisi III pernah melakukannya di kasus Ferdy Sambo.
"Kita datang untuk berdialog, saya sudah lakukan mapping, ini saya nggak bisa diskusikan sama kalian karena ini menyangkut kompleks di dalamnya tapi saya nggak bisa, menjelaskan secara detail, tapi saya mendiskusikan itu, mulai awal pembentukannya, sampai audit di belakang," kata Saut.
Sebelumnya diberitakan, Saut mengaku memang belum melakukan koordinasi terkait niatnya berkunjung ke Komisi III siang hari ini.
"Dialog saja sama teman-teman siapa saja yang ada di Komisi III. Saya belum koordinasi sih, cuma langsung jalan saja sih, go show saja," kata Saut
Saut berpandangan kasua korupsi menara BTS memiliki kompleksitas tersendiri. Hal ini yang akan diskusikan Saut dengan Komisi III.
"Saya berharap teman-teman di Komisi III sharing dengan saya, dengan mereka, dari mapping yang saya buat. Saya enggak bawa materi sih tapi ada mapping yang saya buat tapi belum bisa saya share," ujarnya.
Adapun dorongannya datang ke Komisi III tidak terlepas dari niat Ketua Komisi III DPR Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul untuk menyelesaikan dan membuktikan duduk perkara kasus-kasus yang ada, semisal kasus Ferdy Sambo pada beberapa waktu lalu.
"Kan kemarin kan Mas Pacul juga bilang salah satunya kan saya ke sana mendukung Mas Pacul, karena kemarin dia belajar dari kasus Sambo kan kemudian clear kan, setelahnya kejaksaan dipanggil," ujarnya.