Disebut Alex, Abdul Gafur sebagai bupati menerima uang sebesar Rp 6 miliar dari pencaraian tersebut. Uang itu digunakannya untuk kepentingan pribadi hingga pendanaan partai politik.
"Antara lain untuk menyewa private jet, menyewa helikopter, supporting dana kebutuhan Musda Partai Demokrat Provinsi Kalimantan Timur," kata Alex.
Sementara, Baharun Genda menerima dana Rp 500 juta yang digunakan untuk membeli mobil, Heriyanto menerima Rp 3 miliar untuk modal proyek, dan Karim Abidin Rp 1 miliar untuk trading forex.
Para tersangka dijerat dengan pasal Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 3 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Guna proses penyidikan, ketiga tersangka ditahan selama 20 hari, terhitung sejak 7 Juni hingga 26 Juni 2023. Baharun Genda ditahan di Rutan KPK pada Gedung ACLC, Heriyanto di Rutan KPK pada Pomdam Jaya Guntur, dan Karim Abidin di Rutan KPK Gedung Merah Putih KPK.