Suara.com - Seorang anggota Brimob Polda Riau curhat di media sosial karena kesal dimutasi oleh atasannya, Kompol Petrus. Padahal Brimob bernama Bripka Andry itu mengaku sudah mengikuti perintah sang atasan dengan sering memberi setoran uang hingga mencapai total Rp650 juta.
Bripka Andry mengungkapkan ia dimutasi ke Pekanbaru pada 3 Maret 2023 tanpa ada alasan yang jelas. Dia sebelumnya bertugas di Kabupaten Rokan Hilir. Simak fakta anggota Brimob curhat setor Rp650 juta ke komandannya berikut ini.
1. Setor Komandan Rp650 Juta
Sebelum dimutasi ke Batalyon A Pelopor di Pekanbaru, Bripka Andy bertugas sebagai Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PID) di Batalyon (Danyon) B Pelopor Manggala Kabupaten Rokan Hilir.
Baca Juga: Legislator Riau soal Heboh Anggota Brimob Curhat Dimutasi-Diminta Setor Sejumlah Uang
Ia sempat mempertanyakan mutasinya karena mneurutnya hal itu merupakan demosi dan tidak berkontribusi pada Batalyon. Bripka Andry menolak mutasi itu karena ia harus merawat ibunya yang sakit komplikasi.
Bripka Andry mengaku sudah memberikan setoran hingga Rp 650 juta pada atasannya namun mutasi tetap dilaksanakan. Dia yang merasa kecewa dengan hal itu kemudian menyampaikan curhatan di media sosial hingga kini jadi viral.
2. Bripka Andry Bongkar Tabungan Istri Untuk Setor ke Komandan
Bripka Andry mengaku dia harus membongkar tabungan istrinya untuk disetor ke sang atasan. Kompol Petrus diduga sering minta setoran darinya dengan jumlah tertentu.
"Karena saya sering diminta uang, kadang Rp 40 juta, Rp 15 juta, ke mana saya carikan secara cepat, terpaksa gunakan uang tabungan suami istri. Alhamdulillah istri saya percaya karena tugas dan perintah komandan, untung istri saya mengerti," kata Bripka Andry pada Selasa (6/6/2023).
Baca Juga: Curhat Anggota Brimob di Riau: Viral Awal Juni, Diklaim Sudah Ditangani sejak Maret
Tabungan itu akan diganti setelah Bripka Andry mendapat uang dari rekanan yang sudah diperintahkan oleh sang komandan.
3. Kompol Petrus Dicopot
Akibat curhatan Bripka Andry yang viral, Polda Riau mencopot Komandan Batalyon Maggala, Kompol Petrus karena diduga menerima uang setoran dari anak buahnya. Pencopotan Kompol Petrus itu diputuskan agar yang bersangkutan dapat menjalani pemeriksaan oleh Bidang Propam Polda Riau.
Kekinian kasus ini masih didalami oleh Polda Riau. "Terkait setoran ini masih didalami, nanti pembuktiannya ada di sidang," kata Kepala Bidang Propam Polda Riau Kombes Johanes Setiawan pada Senin (5/6/2023).
4. Anggota Lain Diduga Ikut Beri Setoran
Bripka Andry mengaku bukan hanya dia saja yang menyetor uang kepada sang atasan. Selain Andry, ada 6 anggota lain yang memberi setoran Rp 5 juta tiap bulan agar bisa bebas tugas dan hanya apel Rabu dan Jumat pagi.
Bripka Andry memang telah melaporkan kasus ini ke Polda Riau. Namun, dia merasa tidak ada kejelasan dan perlindungan sehingga dibongkarnya di media sosial.
Kontributor : Trias Rohmadoni