Lahan Diserobot, Jakpro: Pemilik Ruko Pluit Tak Izin Lebarkan Bangunan hingga Tutup Jalan dan Saluran Air

Rabu, 07 Juni 2023 | 11:33 WIB
Lahan Diserobot, Jakpro: Pemilik Ruko Pluit Tak Izin Lebarkan Bangunan hingga Tutup Jalan dan Saluran Air
Spanduk penolakan pembongkaran bangunan ruko di Jalan Niaga Blok Z4 Utara dan Blok Z8 Selatan, Pluit, Jakarta. [ANTARA FOTO/Aprillio Akbar].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Kata Ketua RT

Sebelumnya, Ketua RT 11 RW 03, Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, Riang Prasetya meminta agar PT Jakarta Propertindo (Jakpro) buka suara soal polemik ruko niaga yang memakan badan jalan dan saluran air. Pasalnya, Jakpro merupakan pemilik awal bangunan yang kini menjadi ruko bermasalah.

Hal ini disampaikan Riang lewat kuasa hukumnya, Joni Sinaga. Ia menyebut kliennya sudah pernah berbicara langsung dengan pihak Jakpro mengenai masalah ini.

"Masalah dari Jakpro kita semua sudah ada pembicaraan internal tapi itu urusan internal PT Jakpro ya. Tapi kan masalahnya diduga dilakukan proses penjualan oleh pengurusan yang lama, sekarang dah diganti," ujar Joni di Pluit, Jakarta Utara, Senin (5/6/2023).

Joni mengatakan, Jakpro menjual aset yang awalnya merupakan fasilitas sosial/fasilitas umum kepada perorangan. Karena itu, Jakpro perlu menjelaskan kepada publik ihwal kondisi awal bangunan, termasuk lebar lahan dan batasnya dengan saluran air.

Ketua RT 011/03 Pluit Riang Prasetya. (ANTARA/Abdu Faisal)
Ketua RT 011/03 Pluit Riang Prasetya. (ANTARA/Abdu Faisal)

"Intinya kita sudah silaturahmi dengan PT Jakpro, kita dikasih informasi-informasi. Makanya kami mau pihak Jakpro sekarang klarifikasi depan publik, jangan hanya kita doang, giliran anda (jakpro). bolanya anda," ucapnya.

Penjelasan dari Jakpro, kata Joni, sangat penting untuk menjelaskan kepada mengenai kondisi awal bangunan sebelum dijual. Dari situ, akan bisa diketahui bagaimana pelebaran bangunan hingga memakan badan jalan dan menutup saluran air dilakukan pemilik ruko.

"Karena anda yang nonton proses jual beli aset bumd, ya gimana ceritanya coba ke jakpro bagian aset. Kita mana tahu jualnya kapan, berapa nilainya," pungkasnya.

Diketahui, setelah Pemerintah Kota Jakarta Utara mengeluarkan surat peringatan pembongkaran bangunan yang memakan badan jalan, proses pembongkaran belum juga rampung. Sebanyak 20 ruko dianggap menyalahi aturan karena mengokupansi lahan negara.

Baca Juga: Pembongkaran Ruko yang Serobot Badan Jalan Harus Tuntas, Ketua RT Pluit: Jangan Ada Kongkalikong dan Tawar Menawar!

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI