Menengok Solusi Damai Prabowo yang Ditolak Ukraina: sampai Dibilang Aneh

Ruth Meliana Suara.Com
Senin, 05 Juni 2023 | 17:28 WIB
Menengok Solusi Damai Prabowo yang Ditolak Ukraina: sampai Dibilang Aneh
Prabowo Subianto (Instagram/@prabowo)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Pertahanan (Menhan) RI, Prabowo Subianto kini harus gigit jari lantaran solusi damai yang ia tawarkan untuk merampungkan konflik Rusia-Ukraina ditolak mentah-mentah oleh Menhan Ukraina.

Tak tanggung-tanggung, Menhan Ukraina yang berada di bahwa komando Presiden Volodymyr Zelenskyy tersebut melontarkan kata 'aneh' untuk menilai usulan Prabowo.

Sebelumnya, usulan tersebut disampaikan oleh sang Menhan RI di pertemuan menhan sedunia di International Institute for Strategic Studies (IISS) Shangri-La Dialogue 20th Asia Security Summit, Singapura, Sabtu (3/6/2023). 

Lantas, seperti apa isi poin usulan damai Prabowo? Apa alasan Menhan Ukraina bisa menilai solusi yang ditawarkan Prabowo aneh?

Baca Juga: Popularitas Prabowo Subianto Unggul di Kalangan Pemilih Kritis

5 poin utama usulan solusi damai Prabowo terhadap konflik Rusia-Ukraina

Prabowo kala itu menelurkan 5 poin solusi damai yang terdiri atas gencatan senjata, penarikan mundur pasukan Rusia dan Ukraina sejauh 15 kilometer dari posisi serangan masing-masing pihak, dan pembuatan DMZ (zona demiliterisasi) di wilayah antara pasukan Rusia dan Ukraina.

Sang Menhan RI tersebut juga mengusulkan pasukan penjaga perdamaian dan pemantau PBB, referendum di wilayah sengketa.

Referendum tersebut diperuntukan demi menentukan bagi warga di zona demiliterisasi tersebut ingin bergabung ke Rusia atau Ukraina. 

Tak lupa, Prabowo menuntut agar dialog Shangri-La menemukan modus deklarasi sukarela yang bertujuan mendesak Ukraina dan Rusia untuk segera memulai negosiasi perdamaian.

Baca Juga: Terus Mengejar Keadilan, Jessica Iskandar Kini Mengadu ke Kapolri Listyo Sigit Prabowo

Menteri Pertahanan Ukraina tolak usulan Prabowo: Aneh!

Sayangnya, usulan Prabowo kini ditolak mentah-mentah oleh Menteri Pertahanan Ukraina, Olekssi Reznikov.

Reznikov bahkan menuding rencana yang diutarakan oleh Prabowo datang dari Rusia, bukan dari Ukraina.

"Kedengarannya seperti rencana Rusia, bukan rencana Indonesia," kata Reznikov dalam dialog tersebut.

Reznikov langsung 'menyemprot' Prabowo habis-habisan dan menyebut usulannya aneh.

"Kami tidak membutuhkan mediator ini datang kepada kami dengan rencana aneh ini," tegas Reznikov.

Lebih lanjut, Reznikov menegaskan bahwa usulan Prabowo tak melihat situasi dari kacamata Ukraina yang menilai bahwa apa yang terjadi di daerah konflik di tanah Ukraina adalah genosida.

"Di wilayah pendudukan, pasukan Rusia melakukan kejahatan perang, kejahatan pada kemanusiaan dan genosida. Sekarang Rusia berusaha untuk mengganggu serangan balik Ukraina," sesal Reznikov.

DPR RI meminta Prabowo berhati-hati

Tak hanya dari dunia internasional, segelintir anggota dewan alias DPR RI melontarkan kritikan ke Prabowo atas usulannya.

Salah satunya adalah Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid yang mewanti-wanti Prabowo berhati-hati kala beropini soal kondisi geopolitik di daerah konflik seperti Rusia-Ukraina.

"Meminta kepada Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto untuk berhati-hati dalam menyampaikan opini khususnya terkait konflik geopolitik antara Ukraina dan Rusia," kata Meutya melalui keterangan tertulisnya, Senin (5/6/2023).

Meutya juga mengingatkan bahwa Indonesia merupakan satu dari 141 negara yang menentang invasi Rusia ke Ukraina dan mendukung kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina.

Keputusan sikap Indonesia tersebut tertuang dalam Sidang Umum PBB pada Februari 2023 lalu.

Kontributor : Armand Ilham

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI