Suara.com - Elite partai Gerindra dan elite Partai Amanat Nasional (PAN)melangsungkan pertemuan di DPP PAN, Jakarta Selatan, Senin (5/6/2023). Pertemuan itu tanpa dihadiri dua ketua umum masing-masing partai, yakni Prabowo Subianto dan Zulkifli Hasan.
Pantauan di lokasi, para pengurus DPP Partai Gerindra datang secara bersamaan dengan menumpang bus biru milik BigBird sekitar pukul 14.42 WIB di kantor DPP PAN.
Tampak rombongan dipimpin Sekretaris Jenderal Gerindra Ahmad Muzani dan Ketua Harian Gerindra Sufmi Dasco Ahmad. Selain keduanya, hadir pula Waketum Gerindra Budisatrio Djiwandono dan Habiburokhman beserta jajaran.
Sementara itu di pihak PAN, ada Sekretaris Jenderal Eddy Soeparno, Waketum Yandri Susanto, Ketua DPP Saleh Daulay dan pengurus PAN yang lainnya, semisal Eko Patrio dan Nazaruddin Dek Gam.
Baca Juga: Tegang di Panggung Internasional: Ukraina Bantah Usulan Perdamaian dari Prabowo Subianto
Sebelumnya, Yandri mengatakan pertemuan Gerindra dan PAN pada hari ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya antara Zulhas dan Prabowo. Ia memastikan pertemuan hari ini memang tidak dihadiri ketua umum.
Adapun pembicaraan akan membahas seputar peluang kerja sama politik antara Gerindra dan PAN. Diketahui kekinian PAN mendorong Prabowo untuk memilih Erick Thohir menjadi cawapres.
"Ini di level waketum dan sekjen. Sama, membicarakan peluang-peluang apa mungkin PAN dan Gerindra akan melakukan kerja sama politik nah ini yang perlu dibicarakan nanti siang walaupun menurut saya sih perlu lagi pertemuan berikutnya," kata Yandri.
Diketahui PAN, masih menimbang-nimbang beragam opsi sebelum memutuskan mendukung pencapresan Ganjar Pranowo atau Prabowo Subianto. Tetapi satu yang pasti, PAN akan mendorong nama Erick Thohir untuk menjadi cawapres dari salah satu di antara dua capres tersebut.
"Kalau Prabowo sama Ganjar, kita dorong Bang Erick Thohir sebagai cawapresnya," kata Yandri di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (5/6).
PAN memiliki keyakinan pemilihan Erick sebagai cawapres akan memberikan kemenangan, baik itu untuk Ganjar maupun untuk Prabowo.
"Jadi saya sampaikan dari kemarin kalau mau Prabowo atau Ganjar menang, ambil Erick," kata Yandri.
Bukan cuma pertimbangan elektabilitas Erick yang moncer. Jabatan Erick sebagai Ketua Umum PSSI dianggap PAN bisa mendongkrak perolehan suara bagi capres yang memilih Erick sebagai pendamping nantinya.
"Apalagi kan bola ini digandrungi oleh desa/kota, tua/muda, wanita/laki-laki sama kan, dan Erick sudah melakukan, menampakkan hasil ya jalan menuju kejayaan sepak bola itu ada dan ditata. Itu yang salah satu gampang dipahami," ujar Yandri.