Prabowo Ajukan Proposal Perdamaian Rusia-Ukraina, Didukung Menhan Belanda Tapi Dikritisi Indonesia

Senin, 05 Juni 2023 | 10:37 WIB
Prabowo Ajukan Proposal Perdamaian Rusia-Ukraina, Didukung Menhan Belanda Tapi Dikritisi Indonesia
Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto di International Institute for Strategic Studies (IISS) Shangri-La Dialogue 20th Asia Security Summit, Singapura, Sabtu (3/6/2023). (ANTARA/HO-Tim Media Prabowo Subianto)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Proposal perdamaian antara Rusia-Ukraina yang diajukan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menuai polemik. Pro dan kontra langsung muncul usai Prabowo mengajukan proposal tersebut.

Proposal perdamaian yang diajukan Prabowo itu terdiri dari lima usulan. Usulan yang dimaksud ialah gencatan senjata, penarikan mundur pasukan Rusia dan Ukraina sejauh 15 kilometer dari posisi serangan masing-masing pihak, dan pembuatan DMZ di wilayah antara pasukan Rusia dan Ukraina.

Kemudian ia juga mengusulkan pasukan penjaga perdamaian dan pemantau PBB, referendum di wilayah sengketa.

Menteri Pertahanan Belanda Kajsa Ollongren sempat mengapresiasi upaya Prabowo untuk mendorong adanya proses penyelesaian konflik Ukraina. Apresiasi itu disampaikannya ketika melakukan pertemuan bilateral di Shangri-La Hotel, Singapura, Sabtu (3/6/2023).

"Upaya dan komitmen pemerintah Indonesia dalam penyelesaian konflik di Ukraina patut diapresiasi. Semoga upaya ini segera membuahkan hasil,” kata Ollongren kepada Prabowo.

Ketua Komisi I DPR RI, Meutya Hafid. (Dok: DPR)
Ketua Komisi I DPR RI, Meutya Hafid. (Dok: DPR)

Akan tetapi, tidak semua pihak menyambut baik usulan perdamaian Prabowo tersebut. Seperti misalnya, Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid yang menyampaikan kritik atas upaya Ketua Umum Partai Gerindra tersebut.

Ia meminta Prabowo untuk berhati-hati.

"Meminta kepada Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto untuk berhati-hati dalam menyampaikan opini khususnya terkait konflik geopolitik antara Ukraina dan Rusia," kata Meutya melalui keterangan tertulisnya, Senin (5/6/2023).

Meutya menerangkan kalau posisi Indonesia dalam konflik Rusia-Ukraina itu sudah jelas. Bahwa di dalam Sidang Umum PBB pada Februari 2023 lalu, Indonesia termasuk ke dalam 141 negara yang menentang invasi Rusia ke Ukraina dan mendukung kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina.

Baca Juga: Amerika Sentil Keras Rusia dan China yang Diam Korea Utara Luncurkan Uji Coba Rudal Balistik

Seorang pria dengan bendera putih berjalan saat pertukaran tahanan, saat serangan Rusia di Ukraina berlanjut, di wilayah Zaporizhzhia, Ukraina. [Dok.Antara]
Seorang pria dengan bendera putih berjalan saat pertukaran tahanan, saat serangan Rusia di Ukraina berlanjut, di wilayah Zaporizhzhia, Ukraina. [Dok.Antara]

Selain Meutya, Peneliti Studi Rusia dan Eropa Timur di Hubungan Internasional (HI) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Radityo Dharmaputra menilai kalau usulan perdamaian yang diajukan Prabowo tersebut tidak masuk akal.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI