Mulai Menyerang, Tokoh Pendiri PAN Singgung Tokoh Militer dan Pelanggar HAM Ngotot Jadi Presiden

Senin, 05 Juni 2023 | 08:20 WIB
Mulai Menyerang, Tokoh Pendiri PAN Singgung Tokoh Militer dan Pelanggar HAM Ngotot Jadi Presiden
Abdillah Toha (Twitter).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tokoh pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) Abdillah Toha menyampaikan pesan bagi masyarakat yang hendak memilih di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Ia menyinggung terkait kasus pelanggaran HAM berat yang belum diselesaikan hingga saat ini.

Toha mengungkapkan kalau kasus pelanggaran HAM berat tersebut melibatkan tokoh militer. Akan tetapi, ia tidak menyebut siapa tokoh militer yang dimaksud.

"Untuk pertimbangan anda sebagai pemilih dalam Pilpres mendatang. Dugaan pelanggaran berat sehingga yang bersangkutan dipecat dari militer ini tidak pernah dituntaskan dalam proses hukum," ungkap Toha melalui akun Twitternya @AT_AbdillahToha dikutip Senin (5/6/2023).

Toha mengaku tidak habis pikir melihat ada orang yang terlibat penculikan di masa lalu malah dinilai mampu membawa kedamaian dan ketentraman di kehidupan masyarakat.

Baca Juga: Menanti Kejutan Cawapres Anies, Sosoknya Telah Dinanti Rakyat?

Ia juga mempertanyakan ada orang yang pernah dipecat dari TNI, namun memiliki ambisi untuk menjadi presiden.

"Kenapa orang yang memilik utang triliunan, malah dianggap mampu untuk memajukan kesejahteraan negeri ini. Kenapa orang yang dipecat dari TNI malah ingin dijadikan Panglima tertinggi di negeri ini?," ujarnya.

Cuitan Toha tersebut lantas dikomentari beragam pendapat oleh warganet. Salah satu warganet menganggap kalau cara Toha sudah tidak mempan untuk menjatuhkan orang yang di Pilpres 2024.

"Gak mempan yang kayak gini," cuit @bando****.

Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama Suara.com dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan keseluruhan isi artikel menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.

Baca Juga: Soal Erick Thohir Ditunjuk PAN jadi Cawapres Ganjar, Begini Kata PDIP

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI