Kala Industri Vape Dalam Negeri Hadapi Tantangan Sulit

Minggu, 04 Juni 2023 | 20:04 WIB
Kala Industri Vape Dalam Negeri Hadapi Tantangan Sulit
Ilustrasi Rokok Elektrik atau vape. (Suara.com/Dini Afrianti Efendi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Industri vape atau rokok elektrik makin menjamur menyusul adanya peralihan tren konsumsi produk hasil tembakau oleh masyarakat, terutama kalangan pemuda.

Namun ada sejumlah tantangan yang dihadapi industri, salah satunya adalah misinformasi terhadap profil risiko yang dimiliki produk tembakau alternatif.

Oleh karena itu, sejumlah pakar dan akademisi berharap berbagai kajian ilmiah yang komprehensif terkait produk tembakau alternatif dapat lebih ditingkatkan lagi di dalam negeri.

Direktur Eksekutif Centre for Youth and Population Research (CYPR) Dedek Prayudi, menjelaskan kajian ilmiah terhadap produk tembakau alternatif membutuhkan keterlibatan seluruh pemangku kepentingan atau kolaborasi multidisiplin dengan konsep pentahelix.

Baca Juga: Lulu Tobing Berpisah Usai 26 Tahun Bersama: Keputusan yang Teramat Berat

“Ada peran pemerintah, akademisi, pelaku usaha, komunitas, media massa yang bertanggung jawab untuk melakukan riset dan menyebarluaskan informasi yang akurat dan komprehensif kepada masyarakat,” ujar Dedek, Minggu (4/6/2023).

Dedek berharap pemerintah, khususnya Kementerian Kesehatan RI, mau membuka diri terhadap kajian ilmiah produk tembakau alternatif sebagai upaya memperluas informasi yang akurat dan mencegah misinformasi.

Dengan menggunakan metode penelitian yang sesuai dengan standar dan tinjauan sistematis, maka hasil kajian ilmiah tersebut dapat menjadi landasan dalam meningkatkan kesadaran publik mengenai produk tembakau alternatif.

“Riset-riset produk tembakau alternatif dari beberapa universitas dalam negeri, misalnya Universitas Padjadjaran, dapat dipertimbangkan pemerintah dan pemangku kepentingan terkait lainnya untuk melakukan penelitian lebih lanjut guna membuktikan bahwa produk tembakau alternatif memiliki profil risiko yang lebih rendah daripada rokok,” kata Dedek.

Lebih lanjut, Dedek menambahkan produk tembakau alternatif, seperti produk tembakau yang dipanaskan, kantong nikotin, dan rokok elektrik (vape), berbeda dengan rokok dari aspek profil risiko hingga karakteristiknya.

Baca Juga: Jadi Industri Unggulan, Mevol Go Bakal Diluncurkan di JIVE 2023

Untuk itu, kajian ilmiah harus dilakukan secara detail agar tidak ada generalisasi antara produk tembakau alternatif dengan rokok .

“Asalkan disosialisasikan dengan baik dan setiap pemangku kepentingan dapat menerima fakta penelitian berbasis data sains, maka hasil kajian ilmiah produk tembakau alternatif akan diterima dengan baik karena buktinya transparan dan bisa dipertanggung jawabkan,” klaim Dedek.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI