Media Singapura Sebut Hubungan Megawati-Jokowi Retak, Ganjar Pranowo: Kami Kompak, Bahkan Makin Solid!

Minggu, 04 Juni 2023 | 15:30 WIB
Media Singapura Sebut Hubungan Megawati-Jokowi Retak, Ganjar Pranowo: Kami Kompak, Bahkan Makin Solid!
Media Singapura Sebut Hubungan Megawati-Jokowi Retak, Ganjar Pranowo: Kami Kompak, Bahkan Makin Solid! (Foto dok. PDIP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bakal calon presiden Ganjar Pranowo membantah pemberitaan media asing yang menyebut, terjadi keretakan hubungan antara Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

"Tidak, kami kompak, kami solid bahkan makin solid," kata Ganjar ditemui wartawan di kawasan GBK, Jakarta Pusat, Minggu (4/6/2023).

Dia menegaskan hubungan di internal partainya semakin erat jelang Pemilu 2024.

"Saya baru 44 hari disampaikan Bu Mega, sehingga sekarang masih berproses dan makin solid-solid," kata Ganjar.

Baca Juga: Syukuri Uang Rp800 M dari Jokowi buat Perbaiki Jalan Rusak, Gubernur Lampung: Harus Banyak Salat, Jangan...

"Insya Allah, ada beberapa partai lagi bergabung," imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, media asing ternama asal Singapura, The Strait Times, menerbitkan sebuah artikel pada Kamis (1/6/2023) tentang keretakan Jokowi dengan Megawati.

Adapun 'gosip' itu ditulis disebabkan oleh deklarasi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai capres partai banteng pada 21 April lalu.

Seorang politisi senior PDIP yang enggan disebutkan namanya memberi tahu The Straits Times soal kekecewaan Jokowi karena hampir tidak ikut dilibatkan oleh Megawati dalam memilih Ganjar sebagai capres.

Sang presiden, katanya sangat terkejut dan tidak menyangka deklarasi pencapresan itu dilakukan pada 21 April.

Baca Juga: Dukung Ganjar Capres, Hasto PDIP Sebut Ada Partai Lain Ingin Bergabung Jumat Pekan Depan

Lalu, politisi lain yang tak disebutkan namanya juga menyampaikan kekesalan Jokowi kian meningkat usai sarannya direspons dingin oleh Ketum PDIP. Saran itu berupa rekomendasi dua nama calon wakil presiden (cawapres) untuk mendampingi Ganjar.

Mereka adalah Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno dan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir.

Alasannya, karena Sandiaga berperan dalam kemenangan menantu Jokowi, Bobby Nasution, saat pemilihan Walikota Medan 2020. Lalu, keluarga Erick merupakan penyumbang utama dana kampanye Jokowi pada Pilpres 2019.

“Ibu (merujuk pada Megawati) menilai Presiden (Jokowi) terlalu banyak mencampuri urusan internal partai yang bukan bagian dari kewenangannya. Ibu menganggap Jokowi mencampuri urusan parpol, di mana hal itu bukan urusan eksekutif yang harus ditangani," ucap politisi senior PDIP anonim, sebagaimana dikutip The Strait Times.

"Dua tokoh yang diunggulkan Jokowi menjadi cawapres Ganjar (Sandiaga dan Erick Thohir) disikapi dingin oleh Megawati," lanjut politisi tersebut.

Politisi anonim itu kemudian menyebut jika kekecewaan Jokowi membuatnya mempertimbangkan untuk mendukung Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto agar menjadi suksesornya pada Pilpres 2024.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI