Suara.com - Atlet bulu tangkis RI, Taufik Hidayat melayangkan protes keras terhadap BWF Hall of Fame. Taufik tak terima rivalnya, yakni pebulutangkis asal Malaysia Lee Chong Wei masuk dalam Hall of Fame BWF bersama dengan pebulutangkis China Lin Dan.
Taufik sontak menyindir dengan membandingkan prestasi Lee Chong Wei yang ia nilai urung memadai untuk masuk BWF Hall of Fame.
"Dalam sebuah kompetisi juara bukanlah seorang yang paling konsisten sebagai nomor satu. Siapa yang akan kamu pilih? Pebulutangkis yang telah memenangkan 10 medali perak atau yang memenangkan emas satu kali," protes Taufik.
Taufik dalam sebuah siniar alias podcast juga menaruh curiga alasan Lee Chong Wei bisa masuk lantaran BWF Hall of Fame berkantor di Malaysia.
"Ya nggak apa-apa dia dapat penghargaan itu. Mungkin dia lebih pantas menurut BWF, karena dia yang ngasih kan. Kebetulan BWF itu berkantor di Malaysia, ya silakan saja," sindir Taufik.
Lantas, apa sebenarnya BWF Hall of Fame itu?
BWF Hall of Fame: Menghimpun 10 atlet dari Indonesia
Badminton World Federation (BWF) Hall of Fame adalah organisasi pemberi penghargaan yang berkantor di Kuala Lumpur, Malaysia.
Organisasi ini bersifat nonprofit alias tak mengambil keuntungan dari kegiatan mereka. BWF Hall of Fame didedisaksikan untuk memberi penghargaan pada atlet badminton berprestasi.
Baca Juga: Daftar Prestasi Taufik Hidayat, Legenda Bulutangkis Indonesia yang Tak Masuk Hall of Fame BWF
Sebanyak 10 atlet bulutangkis veteran dari Indonesia turut meramaikan BWF Hall of Fame, beberapa di antaranya ada Liliyana Natsir, Susi Susanti, hingga sosok legenda Liem Swie King.