Kecelakaan maut terjadi di India akibat tabrakan kereta api yang menewaskan setidaknya 288 orang. Kecelakaan kereta api di negara bagian Odisha, India Timur tersebut merupakan kecelakaan kereta api paling horor dalam sejarah negara tersebut dan menjadi yang terparah di dunia dalam lebih dari 20 tahun.
Direktur Jenderal Dinas Pemadam Kebakaran Odisha Sudhanshu Sarangi mengatakan bahwa jumlah korban tewas saat ini telah mencapai 288 orang. Dalam peristiwa tragis tersebut, setidaknya 850 orang juga mengalami luka-luka dalam peristiwa yang terjadi pada Jumat (2/6/2023) malam waktu setempat tersebut.
Pejabat-pejabat perkeretaapian menyebut bahwa korban jiwa diperkirakan masih akan terus bertambah dari total yang saat ini tersebar.
Diketahui, India menjadi negara yang kerap kali mengalami kecelakaan kereta api dan sudah mengalami beberapa bencana. Kecelakaan yang paling buruk terjadi pada tahun 1981, pada saat sebuah kereta tergelincir di Bihar dan terjatuh ke sungai saat melintasi jembatan. Kecelakaan ini setidaknya meneaskan antara 800 - 1.000 orang.
Baca Juga: 7 Insiden Kecelakaan Kereta Api Paling Mematikan di Dunia, Termasuk di Odisha India
Kemiripan Peristiwa Kecelakaan Kereta Api di India dan Bintaro
Peristiwa kecelakaan kereta api yang baru terjadi hari Jumat di India tersebut mengingatkan dengan tragedi kecelakaan kereta api di Bintaro pada 1987 silam.
Peristiwa tabrakan kereta api di sekitar Pondok Betung, Bintaro, Jakarta Selatan yang menewaskan ratusan orang penumpang tersebut menjadi peristiwa penting yang identik pada tanggal 19 Oktober di Indonesia.
Adapun penyebab terjadinya kecelakaan maut ini dikarenakan adanya faktor kondisi perkeretaapian Indonesia di tahun 80-an yang sudah menua dan sistem pengelolaan yang tidak baik.
Namun, masyarakat tidak mempunyai opsi lain, melihat kereta api menjadi transportasi yang mempunyai harga tiket murah dan lebih cepat.
Tragedi kecelakaan kereta api di Bintaro ini terjadi pada 19 Oktober 1987. Kecelakaan itu termasuk kecelakaan api paling tragis di Indonesia. Hal tersebut karena kecelakaan ini melibatkan dua kereta api Indonesia, yaitu KA 225 Merak dan KA 220 Rangkas.
Meski sudah terjadi 34 tahun silam, kecelakaan ini masih meninggalkan kenangan kelam bagi industri perkeretaapian Indonesia.
Tragedi kecelakaan kereta api Bintaro menewaskan 153 orang dan 300 orang lainnya mengalami luka-luka. Adapun tragedi Bintaro ini dilatarbelakangi karena faktor human error. KA 225 yang seharusnya bersilang dengan KA 220 di Stasiun Kebayoran, tetapi diganti menjadi di Stasiun Sudimara.
Namun, disebutkan bahwa KA 225 tidak mendengar semboyan, sehingga KA 225 berangkat tanpa adanya sepengetahuan Pengaturan Perjalanan Kereta Api (PPKA) Stasiun Sudimara.
Saat itu, KA 225 dijadwalkan tiba di Stasiun Sudimara untuk bersilang dengan KA 220. Alhasil KA 225 yang membawa sebanyak tujuh gerbong tersebut akhirnya saling bertabrakan dengan KA 220 di Desa Pondok Betung.
Peristiwa tabrakan duakereta api tersebut sama seperti yang terjadi pada tragedi tabrakan kereta api yang baru terjadi di India.
Kecelakaan yang baru saja terjadi di India berawal setelah satu kereta penumpang bertabrakan dengan gerbong kereta penumpang yang sebelumnya sudah tergelincir. Akibatnya tabrakan kereta pun terlempar ke jalur yang berlawanan dan ditabrak oleh kereta yang lain.
Kontributor : Syifa Khoerunnisa