Apa itu Api Dharma Waisak? Api Abadi dari Mrapen Grobogan bagi Umat Buddha

Rifan Aditya Suara.Com
Jum'at, 02 Juni 2023 | 14:40 WIB
Apa itu Api Dharma Waisak? Api Abadi dari Mrapen Grobogan bagi Umat Buddha
Sejumlah Bhiksu melakukan puja bakti saat prosesi penyemayaman Api Dharma dalam rangkaian perayaan Tri Suci Waisak 2566 BE/2022 di Candi Mendut, Mungkid, Magelang, Jateng, Sabtu (14/5/2022). [ANTARA FOTO/Anis Efizudin/aww] - Apa itu Api Dharma Waisak? Api Abadi dari Mrapen Grobogan bagi Umat Buddha
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Prosesi pengambilan Api Dharma jelang Hari Raya Waisak bagi umat Budha selalu menarik perhatian. Lalu apa itu Api Dharma Waisak?

Api Dharma Waisak merupakan api abadi yang diambil dari sumber Api Abadi Mrapen, Desa Manggarmas, Godong, Grobogan, Jawa Tengah.

Pengambilan api abadi ini menjadi rangkaian dari upacara Hari Raya Waisak 2023, yang juga dilakukan di tahun-tahun sebelumnya. Setelah diambil dari sumbernya, api abadi kemudian disemayamkan di Candi Mendut dan dibawa menuju altar utama di Candi Borobudur. Tahun ini, pengambilan api abadi dilakukan pada Jumat, 2 Juni 2023 atau dua hari jelang Waisak.

Api Abadi Mrapen di Desa Manggarmas, Kabupaten Grobogan adalah fenomena alamiah di mana gas alam menembus permukaan dan terbakar secara terus-menerus. Tempat ini juga menjadi tempat pengambilan Api Dharma yang digunakan dalam perayaan Waisak oleh perwakilan majelis Buddha.

Baca Juga: Mengenal Apa Itu Pindapatta, Tradisi Menjelang Waisak 2023

Menurut informasi dari Kementerian Agama, pengambilan Api Dharma di Mrapen merupakan bagian dari perayaan Tri Suci Waisak yang diadakan setiap tahun. Para Bikkhu, perwakilan majelis Budha, dan umat Budha berkumpul untuk mengikuti prosesi pengambilan Api Dharma dari Api Abadi Mrapen.

Sudah enam bulan api abadi mrapen mati, besok pagi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo akan mencoba menghidupkannya. [Dok Pemprov Jateng]
Sudah enam bulan api abadi mrapen mati, besok pagi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo akan mencoba menghidupkannya. [Dok Pemprov Jateng]

Menurut laman Pemerintah Kabupaten Temanggung, dalam ritual Puja Bakti, setiap Majelis Agama Budha melakukan tindakan persembahan sesuai tradisi mereka.

Para Bikkhu menyalakan lilin-lilin berwarna di altar, masing-masing warna memiliki makna simbolis, seperti biru untuk bakti, kuning untuk kebijaksanaan, merah untuk kasih sayang, putih untuk kesucian, dan oranye untuk semangat. Kemudian, perwakilan majelis membacakan paritta suci dengan khidmat.

Setelah itu, Bikkhu, panitia Waisak, dan peserta acara akan menuju ke sumber api abadi yang terletak di dekat Batu Bobot Peninggalan Sunan Kalijaga Abad XV.

Sebelum mengambil Api Dharma, mereka akan membakar kemenyan sebagai tanda dimulainya prosesi pengambilan api dari Api Abadi Mrapen. Api Dharma kemudian dinyalakan dengan obor oleh masing-masing perwakilan majelis Budhadan dibawa ke dalam mobil bak terbuka.

Baca Juga: Diskon Tempat Liburan Selama Bulan Juni, Cocok Untuk Long Weekend

Setelah pengambilan api, acara dilanjutkan dengan pengambilan air berkah Tri Suci Waisak di Umbul Jumprit, Kabupaten Temanggung.

Pengambilan Air Berkah di Umbul Jumprit akan dilaksanakan pada hari berikutnya, yaitu Sabtu 3 Juni 2023. Air berkah ini nantinya akan ditempatkan di Candi Mendut dan disucikan oleh para Bhiksu, Sangha, dan rohaniwan terkait.

Bagi anda yang juga penasaran dengan rangkaian ritual Waisak 2023, majelis Budha menyiarkan prosesinya dalam live streaming di Youtube https://www.youtube.com/watch?v=WsOYOosB9Mg  

Rangkaian acara Waisak juga akan diisi dengan kegiatan sosial antara lain bakti sosial dan pengobatan gratis, dan terakhir ditutup dengan Festival Lampion Waisak pada 4 Juni 2023. Festival Lampion terbuka untuk umum dengan merogoh kocek Rp 300.000 - Rp 500.000

Demikian penjelasan tentang apa itu Api Dharma Waisak yang menjadi salah satu dari rangkaian upacara di Hari Raya Waisak 2023.

Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI