Sonny yang merasa takut karena selalu ditagih, langsung terpikir rencana untuk menghabisi nyawa korban. Saat pertemuan terakhir, ia bahkan telah menyiapkan sebilah pisau untuk memperlancar aksinya membunuh korban.
Sonny dan Hotimah sempat bertemu menjelang dini hari di sebuah mushola dekat rumah korban. Keduanya berjanjian melalui telepon dan saat itu, korban kembali meminta pertanggungjawaban pelaku yang sudah menghamilinya.
Di sisi lain, pelaku menyimpan pisaunya di pagar pekarangan rumah. Begitu korban tengah berbicara soal menikahinya, pelaku nekat menusuk perut serta menggorok leher korban hingga nyaris putus.
Pelaku akting datangi proses evakuasi
Polisi menyebut apa yang dilakukan Sonny sangat di luar nalar. Bagaimana tidak? Usai membunuh korban, ia pulang ke rumahnya. Lalu, ketika warga menemukan jasad Hotimah, ia datang ke lokasi tempat kejadian perkara atau TKP untuk melihat proses evakuasi.
Pelaku berakting seolah-olah tidak mengetahui pembunuhan tersebut. Langkah itu dipilihnya agar tak ada yang curiga jika ialah sosok pembunuh Hotimah yang tewas dalam kondisi mengenaskan.
Pelaku ikut tahlilan
Tak hanya saat evakuasi, Sonny juga turut mendatangi proses pemakaman dan tahlilan pertama korban. Hal ini dilakukan agar keluarga Hotimah dan warga semakin yakin jika ia bukan pembunuhnya.
Namun sayang, upaya aktingnya tidak berujung manis. Pasalnya, ia berhasil ditangkap serta ditetapkan sebagai tersangka. Penangkapannya berdasarkan keterangan dari sejumlah saksi serta riwayat panggilan pada ponsel milik korban.
Selingkuh berawal dari resep martabak