Suara.com - Seorang wanita warga Desa Karang Duwek, Kecamatan Arosbaya, Bangkalan, Jawa Timur, Hotimah (39) ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan oleh ibunya pada Senin (29/5/2023).
Adapun pelaku bernama Sonny Safaat (25), merupakan sang selingkuhan yang tinggal tidak jauh dari rumah korban. Penangkapan pun dilakukan, tepatnya usai polisi memeriksa beberapa saksi termasuk suami Hotimah dan riwayat panggilan telepon di ponsel milik korban.
Dalam penyelidikan kasus ini, polisi juga mengamankan barang bukti berupa pisau yang digunakan Sonny untuk menghabisi nyawa Hotimah.
Sejumlah fakta mengerikan pun turut menyelimuti peristiwa pembunuhan itu. Di antaranya korban yang lehernya digorok sampai nyaris putus hingga pelaku yang berakting seolah tak tahu apa-apa dengan mendatangi proses evakuasi dan tahlilan.
Adapun informasi selengkapnya dapat diketahui melalui kelima poin berikut.
Leher korban digorok hingga nyaris putus
Korban yang tewas mengenaskan itu langsung diautopsi dan dibawa ke rumah sakit terdekat. Dikatakan oleh dokter forensik RSUD Syamrabu Bangkalan dr Edi Suharto, penyebab kematian adalah luka gorok di bagian leher.
Diketahui bahwa pelaku memang membunuh korban dengan cara menggorok serta menusuk perutnya. Adapun tujuannya menyerang perut korban, diketahui karena ingin merusak janin yang tengah dalam kandungan.
Takut saat diminta nikahi korban
Baca Juga: Pengakuan Sadis Yono Pelaku Mutilasi di Sukoharjo: Potong Jasad sambil Gemetar
Sebelum tewas dibunuh, Hotimah yang mengandung anak dari hubungan gelapnya dengan Sonny, sempat menuntut pria itu untuk bertanggung jawab. Ia juga diketahui sudah berkali-kali mendesak pelaku agar segera menikahinya.
Sonny yang merasa takut karena selalu ditagih, langsung terpikir rencana untuk menghabisi nyawa korban. Saat pertemuan terakhir, ia bahkan telah menyiapkan sebilah pisau untuk memperlancar aksinya membunuh korban.
Sonny dan Hotimah sempat bertemu menjelang dini hari di sebuah mushola dekat rumah korban. Keduanya berjanjian melalui telepon dan saat itu, korban kembali meminta pertanggungjawaban pelaku yang sudah menghamilinya.
Di sisi lain, pelaku menyimpan pisaunya di pagar pekarangan rumah. Begitu korban tengah berbicara soal menikahinya, pelaku nekat menusuk perut serta menggorok leher korban hingga nyaris putus.
Pelaku akting datangi proses evakuasi
Polisi menyebut apa yang dilakukan Sonny sangat di luar nalar. Bagaimana tidak? Usai membunuh korban, ia pulang ke rumahnya. Lalu, ketika warga menemukan jasad Hotimah, ia datang ke lokasi tempat kejadian perkara atau TKP untuk melihat proses evakuasi.
Pelaku berakting seolah-olah tidak mengetahui pembunuhan tersebut. Langkah itu dipilihnya agar tak ada yang curiga jika ialah sosok pembunuh Hotimah yang tewas dalam kondisi mengenaskan.
Pelaku ikut tahlilan
Tak hanya saat evakuasi, Sonny juga turut mendatangi proses pemakaman dan tahlilan pertama korban. Hal ini dilakukan agar keluarga Hotimah dan warga semakin yakin jika ia bukan pembunuhnya.
Namun sayang, upaya aktingnya tidak berujung manis. Pasalnya, ia berhasil ditangkap serta ditetapkan sebagai tersangka. Penangkapannya berdasarkan keterangan dari sejumlah saksi serta riwayat panggilan pada ponsel milik korban.
Selingkuh berawal dari resep martabak
Rasa cinta diketahui mulai tumbuh saat Hotimah meminta resep martabak manis ke Sonny yang sempat berjualan jajanan ini pada tiga tahun silam.
Dari sana, keduanya bertukar nomor telepon dan seiring berjalannya waktu, korban perlahan menjadikan pelaku sebagai tempat curhat. Korban bercerita tentang hubungan dengan suaminya yang kian rumit.
Sempat lost contact, mereka kembali berhubungan dan semakin intens hingga korban hamil anak pelaku.
Kontributor : Xandra Junia Indriasti