Suara.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Muhammad Tito Karnavian berkomitmen mendorong agar kebutuhan liquefied petroleum gas (LPG) di Kabupaten Banggai terpenuhi. Pernyataan itu disampaikannya setelah mendengarkan cerita dari Bupati Banggai Amirudin bahwa masyarakatnya kekurangan gas. Padahal daerah tersebut merupakan penghasil gas.
“Oleh karena itu tadi (kebutuhan gas) yang baru diberikan lebih kurang untuk 10 ribu warga, keinginan 40 ribu,” ujar Tito saat memberi sambutan pada acara Panen Raya Padi di Desa Mantawa, Kecamatan Toili Barat, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah (Sulteng), Kamis, (1/6/2023).
Tito menyarankan Amirudin agar segera membuat surat yang ditujukan kepada Presiden dengan tembusan kepada Mendagri, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Menteri Keuangan (Menkeu), dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional atau Bappenas. Apabila surat itu diterima, maka pihaknya bakal langsung mengundang menteri terkait untuk hadir membahas persoalan tersebut.
“Nanti saya akan pimpin sendiri (pertemuan itu), nanti Bapak Bupati paparan kekurangannya apa, dan dari provinsi juga akan kita undang, perwakilan provinsi, syukur kalau ibu wakil Ketua DPRD juga berkenan hadir,” ujarnya.
Baca Juga: Pasokan Listrik Menipis, PLN Batam Minta Pelanggan Siapkan Genset
Menurut Tito, sebagai daerah penghasil gas, mestinya Kabupaten Banggai mendapat prioritas pemenuhan sehingga kebutuhan gas LPG terpenuhi. Barulah nanti sisa gas tersebut diberikan kepada daerah lain.
“Ini harus kita suarakan dan saya akan suarakan nanti, bila seandainya tidak tembus, bila perlu saya akan menghadap Bapak Presiden menyampaikan itu,” terangnya.
Isu lainnya yang mendapat atensi Mendagri adalah persoalan pemenuhan pupuk di daerah tersebut. Dirinya mengarahkan Bupati Amirudin agar merinci kebutuhan pupuk sehingga berbasis pada data. Hal ini berkaitan dengan usulan pemerintah setempat yang hendak membangun tempat produksi pupuk.
“Kalau ada amonia di sini bisa menjadi pupuk, dan pupuk ini kalau cukup nanti bisa memenuhi kebutuhan rakyat, jumlahnya sekian, angka-angka itu yang penting bagi saya, karena untuk menyakinkan orang memerlukan angka,” ujarnya.
Data tersebut dibutuhkan untuk menjadi bahan paparan di hadapan kementerian atau lembaga terkait. Hal itu dibutuhkan agar pihak tersebut yakin apabila dibangun tempat produksi pupuk dapat menguntungkan negara termasuk masyarakat di Kabupaten Banggai.
Baca Juga: Keren Banget! 28 Siswa Ini Bikin Penelitian Inovatif: Ada Pembangkit Energi dari Gelombang Laut
“Ini pasti akan menambah lapangan kerja juga investasi pasti akan menguntungkan,” tandasnya.