Suara.com - Pemberlakuan kembali kebijakan ekspor laut di Indonesia kini mengalami banyak pertentangan. Eks Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menentang adanya rencana ini, kini Menteri KKP yang sedang menjabat Sakti Wahyu Trenggono pun angkat bicara.
Rencana pemberlakuan kembali ekspor air laut ini pun diungkap Sakti sesuai prosedur dan bukan bertujuan untuk menjual negara. Ini bukan menjual negara.
"(Kebijakan) ini tidak bertujuan untuk menjual negara," ungkap Sakti kepada wartawan di Kantor Kementerian KKP, Rabu (31/05/2023) kemarin.
Sakti pun juga menambahkan bahwa pasir laut yang akan dikeruk diprioritaskan untuk mendukung reklamasi yang akan dilakukan di IKN.
Baca Juga: Puji Gerakan Nasional BCL, Luhut: Karya Pak Trenggono yang Hebat
"Ada permintaan reklamasi di IKN ya mengambilnya pasir dari mana, ini tentu saja boleh tapi harus dari (pasir) sedimentasi," lanjutnya. Ia pun mengaku mendukung program ini untuk mengoptimalkan potensi sumber daya alam yang ada di Indonesia.
Sosok Sakti selaku Menteri KKP sendiri mencuri perhatian publik sejak awal dirinya menggantikan eks Menteri KKP Edhy Prabowo yang tersandung kasus ekspor benih lobster pada tahun 2020 lalu.
Lalu, siapa sebenarnya sosok Sakti Wahyu Trenggono ini? Simak inilah profil Menteri KKP selengkapnya.
Berangkat dari karirnya sebagai seorang programmer dan insinyur di tahun 1982, Sakti sendiri sudah beberapa kali memegang jabatan strategis di berbagai perusahaan. Lulusan Institut Teknologi Bandung ini sudah malang melintang berkarir di berbagai perusahaan teknologi. Ia pun pernah menjabat sebagai Direktur Utama (Dirut) PT Solusindo Kreasi Pratama di tahun 2000 - 2009.
Sakti pun juga berpengalaman sebagai seorang komisaris. Ia tercatat pernah menjadi Komisaris Utama di PT Teknologi Riset Global Investama tahun 2010 - 2016. Ia juga pernah menjabat sebagai Komisaris di PT.Tower Bersama Tbk. tahun 2009 hingga 2019.
Baca Juga: Pasokan Solar untuk Nelayan Minim dan SPBN Tak Beroperasi, Begini Respon Menteri KKP
Pengalamannya di dunia perencanaan, analisis, dan teknologi pun menghantarkannya kepada jabatan Direktur Perencanaan dan Pengembangan INKUD tahun 2018–2019. Di tahun yang sama, Sakti pun kembali diangkat menjadi Komisaris di PT Merdeka Copper Gold Tbk. tahun 2018 hingga 2019.
Keberhasilannya dalam menjabat sebagai komisaris dan direktur ini pun dilirik oleh Presiden Jokowi di tahun 2019, saat memasuki periode kedua jabatannya. Sakti pun dipanggil Jokowi dan dimintai untuk menjabat sebagai Wakil Menteri Pertahanan Indonesia mendampingi Prabowo Subianto selaku Menteri Pertahanan Indonesia periode 2019-2020.
Selama bertugas bersama Prabowo, Sakti mengaku merasa tersanjung atas kesempatan yang diberikan oleh Jokowi kepadanya. Namun, jabatan wakil menteri ini hanya diemban Sakti selama 1 tahun 2 bulan.
Pasca penetapan eks Menteri KKP Edhy Prabowo yang saat itu masih aktif menjabat sebagai tersangka dalam kasus korupsi benih lobster, Jokowi pun meminta Sakti untuk menggantikan posisi Edhy Prabowo sebagai Menteri KKP.
Sejak 23 Desember 2020, Sakti pun resmi menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan periode 2020-2024.
Kontributor : Dea Nabila