Tanggal 1 Juni Memperingati Hari Apa? Simak Sejarah Hari Lahir Pancasila yang Jadi Tanggal Merah

Aulia Hafisa Suara.Com
Rabu, 31 Mei 2023 | 20:17 WIB
Tanggal 1 Juni Memperingati Hari Apa? Simak Sejarah Hari Lahir Pancasila yang Jadi Tanggal Merah
Ilustrasi Pancasila - sejarah Hari Lahir Pancasila 1 Juni (unsplash)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bulan Juni sudah semakin dekat. Bulan ini akan dimulai dengan libur nasional pada tanggal 1 Juni 2023. Jadi, apa yang terjadi pada tanggal 1 Juni 2023? Jawabannya adalah libur untuk memperingati Hari Lahir Pancasila.

Keputusan untuk menjadikan hari ini sebagai libur berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 24 tahun 2016. Sebagai catatan, ini adalah pertama kalinya Hari Lahir Pancasila pada tanggal 1 Juni ditetapkan sebagai hari libur sejak tahun 2016.

Pada tahun 2023 ini, para karyawan akan menikmati liburan panjang mulai dari tanggal 1 hingga 4 Juni 2023. Hal ini karena tanggal 2 Juni 2023 ditetapkan sebagai cuti bersama Waisak. Selanjutnya, tanggal 3 Juni 2023 jatuh pada hari Sabtu dan tanggal 4 Juni 2023 bertepatan dengan hari Minggu, yang juga merupakan hari perayaan Waisak. Bagi siswa sekolah, terutama di sekolah negeri, meskipun tanggal 1 Juni 2023 adalah hari libur, tetapi akan tetap diadakan upacara bendera di pagi hari untuk memperingati Hari Lahir Pancasila.

Sejarah Hari Lahir Pancasila

Baca Juga: Susunan Upacara Hari Lahir Pancasila 2023 Sesuai Aturan Kemdikbud

Sejarah Hari Lahir Pancasila tidak dapat dipisahkan dari sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang diadakan pada tanggal 1 Juni 1945. Pada hari itu, sejumlah tokoh pergerakan menyampaikan gagasan-gagasan yang kemudian menjadi dasar negara yang dikenal sebagai Pancasila.

Pancasila yang kita kenal saat ini adalah hasil dari gagasan Soekarno. Namun, awalnya Soekarno bukanlah satu-satunya yang memberikan usulan. Ada dua tokoh lain, yaitu Mohammad Yamin dan Soepomo, yang juga menyampaikan gagasan mereka, meskipun akhirnya gagasan mereka tidak disetujui.

Awalnya, Soekarno mengusulkan lima gagasan, yaitu Kebangsaan Indonesia, Internasionalisme atau Peri Kemanusiaan, Mufakat atau Demokrasi, Kesejahteraan Sosial, dan Ketuhanan Yang Maha Esa. Kelima poin ini kemudian dirangkum oleh Panitia Sembilan menjadi Pancasila seperti yang kita kenal saat ini. Panitia Sembilan bertugas merumuskan dasar negara.

Kata "Pancasila" berasal dari bahasa Sanskerta yang terdiri dari kata "panca" yang berarti lima dan "sila" yang berarti prinsip atau doktrin. Dengan demikian, Pancasila adalah lima prinsip dasar yang menjadi dasar bagi negara dan bangsa Indonesia.

Dalam rapat bersama Panitia Sembilan pada tanggal 22 Juni 1945, rumusan Pancasila diubah menjadi lima poin sebagai berikut:

Baca Juga: Contoh Teks Sambutan Upacara Hari Lahir Pancasila 2023 di Sekolah

1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya.

2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.

3. Persatuan Indonesia.

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.

5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Rumusan sila pertama tersebut kemudian ditentang oleh masyarakat Indonesia Timur di mana Islam menjadi minoritas. Keberatan tersebut direspons dengan mengubah butir pertama menjadi Ketuhanan yang Maha Esa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI