Suara.com - Menitip doa pada jamaah haji untuk dibacakan di Tanah Suci sudah menjadi budaya di Tanah Air. Lantas bagaimana adab titip doa ke jamaah Haji dan apa saja yang harus diperhatikan?
Merangkum berbagai sumber, harus diketahui bahwa budaya titip doa ini sudah tersurat dalam ajaran Agama Islam yang bahkan sangat dianjurkan.
Adab Titip Doa ke Jamaah Haji
Laman NU Online menulis tak hanya menitipkan doa, mengantar orang yang akan berangkat haji dan mendoakan para jamaah agar ibadahnya lancar juga tak kalah penting.
Seperti yang dijelaskan Syaikh Ar-Ruhaibani dalam kitabnya, Mathalib Ulin Nuha:
"Syaikh Abu Bakr al-Ajurry menuturkan tentang kesunahan mengantar orang haji dan menitipkan juga meminta untuk mendoakannya. Imam Ahmad pernah mengantar ibunya untuk haji."
Lebih lanjut, budaya titip doa ini terus berlanjut di Tanah Air mengingat dalam Islam dipercaya bahwa doa yang dipanjatkan dari tempat-tempat yang mustajab akan dikabulkan oleh Allah SWT.
Tempat-tempat yan mustajab itu adalah Kabah, Sai, Multazam, Hijr Ismail, Maqam Ibrahim, rukun Yamani, Muzdalifah, Raudhah dan Mina.
Dalam sebuah hadist, Nabi Muhammad SAW pernah membahas mustajabnya tempat-tempat di atas untuk memenjatkan doa:
"Orang yang berperang di jalan Allah, orang yang beribadah haji, dan orang yang sedang umrah adalah tamu kehormatan Allah. Allah memanggil mereka, kemudian mereka memenuhi panggilan itu. Sehingga jika mereka memohon kepada Allah, maka Allah akan memberinya.” (HR Ibnu Majah).