Sebut Bakal Chaos jika Sistem Pemilu Berubah, PDIP Sentil SBY: Pemimpin Jangan Menakut-nakuti Rakyat!

Senin, 29 Mei 2023 | 18:51 WIB
Sebut Bakal Chaos jika Sistem Pemilu Berubah, PDIP Sentil SBY: Pemimpin Jangan Menakut-nakuti Rakyat!
Sebut Bakal Chaos jika Sistem Pemilu Berubah, PDIP Sentil SBY: Pemimpin Jangan Menakut-nakuti Rakyat! (Suara.com/Bagaskara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto menyebut seorang pemimpin seharusnya tidak menakut-nakuti rakyat dan bisa bersikap negarawan.

Hal itu disampaikan Hasto menanggapi soal pernyataan Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menuding bakal terjadi chaos atau kekacauan politik apabila sistem pemilu berubah dari proporsional terbuka menjadi tertutup.

"Tidak perlu seorang pemimpin menakut-nakuti rakyat selama para pemimpin punya sikap kenegarawanan yang kuat dan Presiden Jokowi, KH Maruf Amin, Ibu Megawati Soekarnoputri, semuanya mendorong dengan sikap kenegarawanan untuk menghasilkan pemilu yang seadil-adilnya, sejujur-jujurnya, dan menempatkan rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi," kata Hasto di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (29/5/2023).

Menurut Hasto, chaos atau kekacauan politik biasanya terjadi ketika ada kecurigaan berlebihan. Ia lantas menyinggung soal kenaikan suara partai politik lain sebesar 300 persen dalam pemilu-pemilu sebelumnya.

Baca Juga: Puan Maharani Minta Semua Pihak Sabar; Cawapres Pendamping Ganjar Dicari yang Paling Serasi

"Chaos politik itu ketika dalam era kontestasi pemilu yang sangat ketat ada yang menyalahgunakan kekuasaan, ada yang curiga berlebihan terjadi kecurangan sebelum pemilu dilaksanakan, padahal kami menjadi bagian dari piar demokrasi dari rakyat untuk rakyat," tuturnya.

"Kami tidak diajarkan untuk menang dengan segala cara mendapatkan kenaikan 300 persen, kami menang dengan cara-cara konstitusional," sambungnya.

Di sisi lain, ia mengatakan, partainya siap menghadapi pemilu dengan sistem proporsional terbuka atau pun tertutup.

PDIP sendiri, kata dia, selalu mendorong pelembagaan partai. Dari situ, kata dia, PDIP mampu menghadirkan stok kader terbaik untuk menjadi pemimpin Indonesia ke depan.

"PDIP selalu siap. Baik pemilu legislatif dengan daftar terbuka maupun tertutup, meskipun PDIP berdasarkan aspek-aspek strategis dan juga untuk mendorong pelembagaan partai politik, kami mendorong proporsional tertutup, tetapi kami juga siap apa pun yang diputuskan oleh MK," tuturnya.

Baca Juga: Setelah Bertemu Puan, Mardiono PPP Ngaku Jalin Kesepakatan Hadapi Pemilu: Tak Boleh Kita Belah-belah Rakyat

SBY Sebut Chaos

Sebelumnya, polemik sistem Pemilu terus berkembang setelah Denny Indrayana berikan bocoran informasi putusan MK bahwa sistem Pemilu akan dilakukan secara tertutup.

Mantan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). [Istimewa]
Mantan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). [Istimewa]

Hal ini sontak mendapat respons dari pendiri Partai Demokrat sekaligus mantan Preisden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

SBY memberikan beberapa tanggapan, salah satunya adalah menyatakan bahwa putusan MK ini berpotensi timbukan chaos di masyarakat.

“Pertanyaan pertama kpd MK, apakah ada kegentingan & kedaruratan sehingga sistem pemilu diganti ketika proses pemilu sudah dimulai? Ingat, DCS (Daftar Caleg Sementara) baru saja diserahkan kpd KPU. Pergantian sistem pemilu di tengah jalan bisa menimbulkan “chaos” politik,” tulis SBY dalam laman resmi twitternya, dilihat Senin (29/5/2023).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI