Suara.com - Plt Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) M Mardiono meminta semua pihak tidak melakukan pembelahan dan saling membenturkan soal politik dalam Pemilu 2024.
Menurutnya, hal itu menjadi kesepakatan antara PPP dengan PDIP usai bertemu secara tertutup selama kurang lebih dua jam di Kantor DPP PPP Menteng, Jakarta Pusat pada Senin (29/5/2023).
Mardiono mengatakan, awalnya kedua partai menyadari kedaulatan rakyat di dalam Pemilu setiap lima tahun sekali. Menurutnya, kedua partai akan melahirkan sebuah kompetisi yang sehat dan senantiasa akan terus menjaga kerukunan umat.
"Partai politik kami sepakat mengantarkan kedaulatan rakyat itu ke yang sesungguhnya. Nah, landasannya adalah tidak boleh kita membelah-membelah rakyat atau membenturkan rakyat tapi kita sajikan Pemilu 2024 adalah pesta demokrasi yang bisa dinikmati oleh rakyat untuk menentukan kedaulatannya," kata Mardiono dalam konferensi pers usai pertemuan.
Baca Juga: Digelar Tertutup Selama 2 Jam, Puan Beberkan Deal Politik Terkait Pertemuan PDIP dan PPP
Dalam hal itu, kata dia, PDIP dan PPP menjalin kerja sama politik berkesinambungan antara Pilpres dan Pileg untuk 2024.
"Maka kerja sama ini juga tidak putus ya pada pemilu pemenangan presiden saja, tetapi juga nanti termasuk pada kerja sama ya memenangkan pemilu di legislatif," tuturnya.
"Jadi itu tadi garis besarnya yang kita sepakati bersama tentu secara teknis nanti di lapangan akan terus kita bahas dan seraya terus kita implementasikan di lapangan," sambungnya.
Sementara di sisi lain, PPP mengaku juga sudah mulai memanaskan mesin politiknya untuk membantu pemenangan Ganjar Pranowo sebagai capres.
Ia kembali mengingatkan untuk tidak saling menghadap-hadapkan dalam kontestasi tersebut.
Baca Juga: Puan Maharani Ikut Hadiri Rapat Pemenangan Ganjar di Kantor DPP PPP
"Kami sudah mulai bekerja PDI Perjuangan juga sudah memulai bekerja untuk pemenangan pak Ganjar, PPP juga sudah memulai bekerja jadi pemanasan politik sudah kita lakukan dan ini kami terus akan mematangkan dari kerjasama-kerjasama politik ini, yang pada terakhir yaitu kesemuanya adalah dilandasi untuk kepentingan bangsa dan negara dan tidak boleh rakyat kita, kita hadap-hadapkan," katanya.