Suara.com - Salah satu rangkaian yang wajib dilakukan saat menunaikan ibadah haji atau umrah adalah tawaf. Dalam melaksanakan ibadah tawaf sendiri juga terdapat beberapa jenis tawaf yang harus dilakukan yaitu seperti Tawaf Qudum, Tawaf Ifadhah, dan Tawaf Wada. Berikut adalah pengertian, tata cara tawaf wada serta doanya.
Secara umum, tawaf adalah rangkaian ibadah mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali putaran dengan membaca khusus. Tawaf dilakukan atau bertujuan sebagai tanda perpisahan setelah seseorang menunaikan segala rangkaian ibadah pada saat ibadah haji maupun umrah.
Pengertian Tawaf Wada
Tawaf wada atau biasa disebut dengan tawaf shadr merupakan tawaf yang dilakukan sebagai tanda perpisahan yang hukumnya wajib dilakukan oleh para jemaah sebelum mereka meninggalkan Mekkah, Arab Saudi dan kembali ke negaranya masing-masing. Tawaf wada dapat juga dimaknai sebagai bentuk penghormatan terakhir jamaah terhadap Baitullah.
Baca Juga: Panduan Tata Cara Sholat Idul Adha 2023 yang Benar Lengkap dengan Amalan Sunnah
Selain itu, tawaf wada menjadi satu dari rangakaian amalan terakhir bagi para jemaah yang menunaikan ibadah haji atau umrah. Hal ini menandakan bahwa jemaah tidak boleh berlama-lama berada di Mekkah setelah selesai melakukan tawaf wada.
Apabila ada jamaah yang ternyata tidak bisa melaksanakan tawaf ini dikarenakan satu hal dan lainnya, maka mereka diwajibkan untuk membayar dam atau denda berupa satu ekor kambing. Akan tetapi, dalam Hadits Riwayat Bukhari menyebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW memberi sebuah keringanan untuk tawaf wada kepada perempuan yang sedang haid atau nifas.
Perempuan yang tengah haid ataupun nifas bisa menjalankan tawaf wada setelah mereka suci. Dan jika tidak bisa menunggu karena harus segera meninggalkan kota Mekkah, maka amalan tawaf wada dinyatakan gugur. Sebagai gantinya, penghormatan terhadap Baitullah cukup dilakukan dengan memanjatkan doa di depan pintu gerbang Masjidil Haram.
Tata Cara Tawaf Wada
Pelaksanaan tawaf wada sendiri tak beda jauh dengan jenis tawaf lainnya. Berikut ini adalah tata cara melaksanakan tawaf wada yang perlu dipahami:
Baca Juga: Cara Memakai Kain Ihram yang Benar untuk Laki-Laki dan Perempuan
1. Bersuci
Sebelum melakukan tawaf wada jamaah wajib melakukan wudhu terlebih dahulu untuk bersuci dari hadas kecil maupun hadas besar seperti halnya ketika akan melaksanakan sholat.
2. Berjalan Menuju Hajar Aswad
Penting untuk diketahui bahwa permulaan dalam melaksanakan ibadah tawaf wada ataupun tawaf lainnya akan dihitung dari Hajar Aswad. Jamaah yang memulai tawaf wada sebelum sampai dibHajar Aswad tidak dianggap sebagai putaran tawaf yang sah dan sempurna.
3. Membaca Niat
Bagi jamaah yang tidak tengah berihram, maka disyaratkan untuk membaca niat tawaf ketika mereka memulai putaran awal dalam tawaf wada. Namun niat tawaf wada ini hukumnya sunnah.
4. Menyejajarkan pundak kiri dengan Hajar Aswad
Para jamaah selanjutnya diwajibkan untuk menyejajarkan pundak kiri dengan keberadaan Hajar Aswad sebelum memulai putaran tawaf wada. Jamaah dilarang memulai putaran tawaf dengan memposisikan bagian pundak sebelah kiri lebih maju dari pada posisi Hajar Aswad.
5. Melakukan putaran sebanyak tujuh kali
Tawaf wada dilakukan sebanyak tujuh kali putaran dari kiri ke arah kanan, hal ini seperti yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW. Dalam empat kali putaran awal, jamaah wajib berjalan dengan cepat dan empat putaran selanjutnya dilakukan dengan berjalan seperti biasa.
6. Menunaikan shalat sunnah
Setelah menyelesaikan tujuh kali putaran tawaf wada, maka jamaah disunnahkan untuk menunaikan sholat sunnah sebanyak dua rakaat di belakang Maqam Nabi Ibrahim. Jika tidak memungkinkan maka, sholat sunnah wada bisa dilakukan di Hijir Ismail.
Doa Tawaf Wada
Setelah melakukan serangkaian tawaf wada, maka umat Islam juga dianjurkan untuk melafalkan bacaan doa ketika Tawaf Wada. Adapun bacaan doa tawaf wada seperti berikut ini:
Subahaanallaahi walhamdulillaahi wa laa ilaaha illallaahu allahu akbar. wa laa haula wa laa quwwata illaa billaahil ‘aliyyil ‘azhiimi. Wash shalaatu wassalaamu’alaa rasuulillaaahi shallallaahu ‘alaihi wa sallama. Allahumma iimaanan bika wa tashdiqan bikitaabika wa wafaa’an bi’aadhika wattibaa’an li sunnati nabiyyika muhammadin shallaahu ‘alaihi wa sallama. Allahumma inni as’alukal ‘afwa wal ‘aafiya wal mu’aafatan daaimata fid diini wad dunyaa wal aakhirati wal fauza bil jannati wannajaata minannaari.
Artinya: "Maha suci Allah, segala bentuk pujian hanya pantas disanjungkan kepada-Nya, sebab tiada Tuhan selain Allah, Dzat Yang Maha Besar. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali berasal dari sisi-Nya yang Maha Mulia lagi Maha Agung. Shalawat serta salam semoga senantiasa tertuju kepada Rasulullah, sebagaimana Allah selalu mencurahkan shalawat dan salam kepada beliau. Ya Allah, aku melakukan tawaf ini hanya karena beriman kepada-Mu, membenarkan kitab-Mu, dan memenuhi janjiku pada-Mu, serta mengikuti sunnah Nabi-Mu Muhammad Saw. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon ampunan kepada-Mu, kesehatan, danperlindungan yang kekal dalam menjalankan aturan agama, baik urusan dunia maupun akhiratku, juga untuk beroleh kenikmatan surga dan terhindar dari azab neraka.”
Demikian tadi ulasan mengenai tata cara tawaf wada, pengertian hingga tata caranya. Semoga bermanfaat!
Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari