Suara.com - Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi alias Awiek mengatakan, bahwa pihaknya merasa pesimistis Koalisi Besar yakni gabungan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) dan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dapat terbentuk untuk Pilpres 2024. Menurut dia, faktor yang menjadi hambatannya adalah soal figur calon presiden yang akan diusung.
"Bahwa sedari awal PPP pesimistis koalisi besar yang merupakan wacana gabungan antara KKIR - KIB bakal terwujud. Hambatan utamanya adalah figur capres yang mau diusung," kata Awiek kepada wartawan, Sabtu (27/5/2023).
"Karena ada nama Prabowo Subianto, Airlangga Hartarto dan Ganjar Pranowo. Tidak mungkin dalam koalisi ada tiga capres," ujarnya lagi.
Di sisi lain, Awiek menegaskan, jika KIB sendiri yang digagas Golkar, PAN dan PPP hingga kekinian belum bubar. Menurutnya, KIB akan berlanjut apabila memiliki figur capres yang sama.
"Sejauh ini, PPP sudah memutuskan mengusung Ganjar Pranowo, sementara Golkar mengusung Airlangga Hartarto adapun PAN dalam rakernasnya sempat menyebut pasangan Ganjar Pranowo-Erick Tohir," katanya.
Awiek mengatakan, jika partai-partai dalam KIB kompak satu suara mengusung Ganjar Pranowo sebagai capresnya, maka KIB tidak akan bubar.
"Namun jika tidak ada kesepakatan figur capres maka KIB tidak melanjutkan. Karena itulah wacana koalisi besar gabungan KKIR-KIB semakin sulit terwujud," ujar Awiek.
Koalisi Besar
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menanggapi pertemuan Partai Golkar dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang membahas pembentukan Koalisi Besar.
Baca Juga: Cek Fakta: Megawati Batal Usung Ganjar Pranowo Jadi Capres
Menurut dia, PAN juga turut berpartisipasi dalam menjalin komunikasi antara Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) bersama Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang terdiri dari Partai Gerindra dan PKB untum membahas Koalisi Besar.