Kasusnya Meningkat, Apakah Penyakit Sifilis Ditanggung BPJS Kesehatan?

Jum'at, 26 Mei 2023 | 17:32 WIB
Kasusnya Meningkat, Apakah Penyakit Sifilis Ditanggung BPJS Kesehatan?
Ilustrasi dokter - Kasusnya Meningkat, Apakah Penyakit Sifilis Ditanggung BPJS Kesehatan? (Unsplash)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Angka kasus penyakit sifilis di Yogyakarta tengah jadi sorotan karena meningkat drastis. Lantas muncul sebuah pertanyaan, apakah penyakit sifilis ditanggung BPJS Kesehatan?

Merangkum berbagai sumber, Dinas Kesehatan DIY mengatakan pengidap penyakit sifilis didominasi oleh laki-laki dengan rentang usia 25-49 tahun.

Pada kelompok LSL, kasus penyakit sifilis meningkat setiap tahunnya. Pada 2020, dari persentase 15 persen meningkat jadi 34 persen pada tahun 2021 dan 44 persen pada tahun 2022. Di tahun 2023, terjadi lonjakan yang signifikan, menjadi 60 persen.

Apakah Penyakit Sifilis Ditanggung BPJS Kesehatan

Baca Juga: Dinkes Catatan Peningkatan Kasus Sifilis di DIY, Pasien Didominasi Laki-laki

BPJS menangungg ratusan penyakit dan sifilis adalah salah satu di antaranya. Berikut daftar lengkap penyakit yang ditanggung oleh BPJS Kesehatan:

  1. Penyakit kejang demam
  2. Penyakit tetanus
  3. Penyakit HIV/AIDS tanpa komplikasi
  4. Penyakit tension headache
  5. Penyakit migren
  6. Penyakit bell's palsy
  7. Penyakit vertigo (benign paroxysmal positional vertigo)
  8. Penyakit gangguan somatoform
  9. Penyakit insomnia
  10. Penyakit benda asing di konjungtiva
  11. Penyakit konjungtivitis
  12. Penyakit perdarahan subkonjungtiva
  13. Penyakit mata kering
  14. Penyakit blefaritis (radang kelopak mata)
  15. Penyakit hordeolum (bintitan)
  16. Penyakit trikiasis
  17. Penyakit episkleritis
  18. Penyakit hipermetropia ringan (rabun dekat)
  19. Penyakit miopia ringan
  20. Penyakit astigmatism ringan
  21. Penyakit presbiopia
  22. Penyakit buta senja
  23. Penyakit otitis eksterna (radang telinga luar)
  24. Penyakit otitis media akut (radang telinga dalam)
  25. Penyakit serumen prop
  26. Penyakit mabuk perjalanan
  27. Penyakit furunkel pada hidung
  28. Penyakit rhinitis akut
  29. Penyakit rhinitis vasomotor
  30. Penyakit rhinitis alergika
  31. Penyakit benda asing
  32. Penyakit epistaksis
  33. Penyakit influenza
  34. Penyakit pertusis
  35. Penyakit faringitis
  36. Penyakit tonsilitis
  37. Penyakit laringitis
  38. Penyakit asma bronchiale
  39. Penyakit bronchitis akut
  40. Penyakit pneumonia, bronkopneumonia
  41. Penyakit tuberkulosis paru tanpa komplikasi
  42. Penyakit hipertensi esensial
  43. Penyakit kandidiasis mulut
  44. Penyakit ulkus mulut (aptosa, herpes)
  45. Penyakit parotitis
  46. Penyakit infeksi pada umbilikus
  47. Penyakit gastritis
  48. Penyakit gastroenteritis (termasuk kolera, giardiasis)
  49. Penyakit refluks gastroesofagus
  50. Penyakit demam tifoid
  51. Penyakit intoleransi makanan
  52. Penyakit alergi makanan
  53. Penyakit keracunan makanan
  54. Penyakit penyakit cacing tambang
  55. Penyakit strongiloidiasis
  56. Penyakit askariasis
  57. Penyakit skistosomiasis
  58. Penyakit taeniasis
  59. Penyakit hepatitis A
  60. Penyakit disentri basiler, disentri amuba
  61. Penyakit hemoroid grade 1/2
  62. Penyakit infeksi saluran kemih
  63. Penyakit gonore
  64. Penyakit pielonefritis tanpa komplikasi
  65. Penyakit fimosis
  66. Penyakit parafimosis
  67. Penyakit sindroma duh (discharge) genital (gonore dan non gonore)
  68. Penyakit infeksi saluran kemih bagian bawah
  69. Penyakit vulvitis
  70. Penyakit salphingitis
  71. Penyakit kehamilan normal
  72. Penyakit aborsi spontan komplet
  73. Penyakit anemia defisiensi besi pada kehamilan
  74. Penyakit ruptur perineum tingkat 1/2
  75. Penyakit abses folikel rambut/kelenjar sebasea
  76. Penyakit mastitis
  77. Penyakit cracked nipple
  78. Penyakit inverted nipple
  79. Penyakit DM (Diabetes Militus) tipe 1
  80. Penyakit DM (Diabetes Militus) tipe 2
  81. Penyakit hipoglikemi ringan
  82. Penyakit malnutrisi energi protein
  83. Penyakit defisiensi vitamin
  84. Penyakit defisiensi mineral
  85. Penyakit dislipidemia
  86. Penyakit hiperurisemia
  87. Penyakit obesitas
  88. Penyakit anemia defiensi besi
  89. Penyakit limphadenitis
  90. Penyakit demam dengue, DHF
  91. Penyakit malaria
  92. Penyakit leptospirosis (tanpa komplikasi)
  93. Penyakit reaksi anafilaktik
  94. Penyakit ulkus pada tungkai
  95. Penyakit veruka vulgaris 
  96. Penyakit lipoma
  97. Penyakit moluskum kontangiosum
  98. Penyakit herpes zoster tanpa komplikasi
  99. Penyakit morbili tanpa komplikasi
  100. Penyakit varicella tanpa komplikasi
  101. Penyakit herpes simpleks tanpa komplikasi
  102. Penyakit impetigo
  103. Penyakit impetigo ulceratif (ektima)
  104. Penyakit folikulitis superfisialis
  105. Penyakit furunkel, karbunkel
  106. Penyakit eritrasma
  107. Penyakit erisipelas
  108. Penyakit skrofuloderma
  109. Penyakit lepra
  110. Penyakit vaginitis
  111. Penyakit vaginosis bakterialis
  112. Penyakit sifilis stadium 1 dan 2
  113. Penyakit tinea kapitis
  114. Penyakit tinea barbe
  115. Penyakit tinea facialis
  116. Penyakit tinea corporis
  117. Penyakit tinea manus
  118. Penyakit tinea unguium
  119. Penyakit tinea cruris
  120. Penyakit tinea pedis
  121. Penyakit pitiriasis versicolor
  122. Penyakit candidiasis mucocutan ringan
  123. Penyakit filariasis 
  124. Penyakit cutaneus larvamigran
  125. Penyakit pedikulosis kapitis
  126. Penyakit pediculosis pubis
  127. Penyakit scabies
  128. Penyakit reaksi gigitan serangga
  129. Penyakit dermatitis kontak iritan
  130. Penyakit dermatitis atopik (kecuali recalcitrant)
  131. Penyakit dermatitis numularis
  132. Penyakit napkin ekzema
  133. Penyakit pitiriasis rosea
  134. Penyakit dermatitis seboroik 
  135. Penyakit acne vulgaris ringan
  136. Penyakit hidradenitis supuratif
  137. Penyakit dermatitis perioral
  138. Penyakit urtikaria akut
  139. Penyakit miliaria 
  140. Penyakit eksantemapous drug eruption, fixed drug eruption
  141. Penyakit vulnus laseraum, puctum
  142. Penyakit luka bakar derajat 1 dan 2
  143. Penyakit kekerasan tajam
  144. Penyakit kekerasan tumpul 

Itulah jawaban atas pertanyaan apakah apakah penyakit sifilis ditanggung BPJS Kesehatan. Seoga tulisan ini bermanfaat.

Kontributor : Rima Suliastini

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI