Suara.com - Polda Metro Jaya akan melaksanakan gelar perkara terkait kasus dugaan pencabulan yang dilakukan Mario Dandy Satriyo (20), terhadap mantan pacarnya berinisial AG (15). Gelar perkara dilakukan untuk mendalami ada atau tidaknya unsur pidana di balik laporan kasus tersebut.
Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Metro Jaya Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan penyidik sejauh ini telah memeriksa sembilan orang saksi.
"Kita akan laksanakan gelar, apakah ini bisa naik ke penyidikan atau tidak," kata Hengki di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (26/5/2023).
Mario sebelumnya mengaku tak tahu kalau dirinya dilaporkan mantan kekasihnya AG ke Polda Metro Jaya terkait kasus pencabulan.
Baca Juga: Rebecca Klopper Belum Beri Klarifikasi Soal Video Syur Mirip Dirinya, Psikolog: Depresi Besar
"Saya nggak tahu," singkat Mario di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (22/5/2023).
Laporan terkait kasus dugaan pencabulan ini dilaporkan AG pada Senin (8/5/2023) lalu. Laporan tersebut diterima dan teregistrasi dengan Nomor: LP/B/2445/V/2023/SPKT/Polda Metro Jaya.
Kuasa hukum AG, Mangatta Toding Ali mengklaim telah mengajukan delapan bukti untuk memperkuat laporan ini. Empat di antaranya telah diserahkan ke penyidik.
"Kami ajukan ada delapan bukti. Tapi sementara yang baru diterima tadi ada empat. Empat lagi nanti kami susulkan pada saat berita acara klarifikasi atau pemeriksaan pertama dari pelapor," kata Mangatta di Polda Metro Jaya, Senin (8/5/2023) lalu.
Dalam laporan tersebut, lanjut Mangatta, pihaknya mempersangkakan Mario dengan Pasal Pasal 76D juncto Pasal 81 ayat (2) dan Pasal 76E juncto Pasal 82 ayat (1) Undang-undang Perlindungan Anak dan Pasal 6 huruf c juncto Pasal 15 ayat (1) huruf g Undang-undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS). Laporan ini menurutnya dilayangkan atas sepengetahuan AG.
Baca Juga: Ini Alasan Rebecca Klopper Tak Hadir Langsung di Bareskrim Polri terkait Laporan Video Syur
"Pelapor pencabulan terhadap anak itu sudah jelas merupakan tindak pidana. Jadi siapapun yang berhubungan badan baik mau sama mau, atau memang dipaksa itu memang merupakan tindak pidana. Itu sudah diatur di undang-undang kita," jelas Mangatta.
"Jadi ketika teman-teman di masyarakat dipertanyakan apakah pencabulan suka sama suka, ya itu pidana juga. Jadi itu delik biasa yang seharusnya sudah diselidiki sebelumnya," imbuhnya.
Adapun alasan mengapa AG baru melaporkan Mario, Mangatta mengklaim karena kliennya sebelumnya tengah fokus menghadapi sidang terkait kasus penganiayaan terhadap David (17).
Mangatta mengemukakan bahwa laporan yang dilayangkan AG ini juga merujuk pada fakta dalam persidangan kasus penganiayaan David. Di mana dalam persidangan tersebut terungkap adanya beberapa kali pencabulan yang dilakukan Mario terhadap kliennya.
"Kami kemarin fokus persidangan dan kami baru mendapatkan ini fakta persidangan saat sudah ada putusan. Jadi putusan juga menjadi salah satu bukti kami," tuturnya.
Ditindaklanjuti
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko pun telah memastikan pihaknya akan menindaklanjuti laporan tersebut.
"Tentunya Polda Metro Jaya akan menindaklanjuti dengan penyelidikan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko kepada wartawan, Selasa (9/5/2023).
Belakangan, Mangatta menyampaikan bahwa penyidik Subdit Renakta Ditreskrimum Polda Metro Jaya telah melakukan visum terhadap AG. Selain itu penyidik juga telah memeriksa dua orang saksi dalam kasus tersebut.
"Berdasarkan perkembangan yang kami terima, sudah dilakukan visum terhadap anak AG dan sudah ada dua saksi yang diperiksa," kata Mangatta kepada wartawan, Jumat (19/5/2023).