Suara.com - Kepala Desa Sidokepung Elok Suciati disekap oleh warga semalaman. Atas peristiwa ini, sejumlah anggota polisi dan Satpol PP pun bersiaga di Balai Desa Sidokepung, Kecamatan Buduran, Sidoarjo.
Setelah ditelusuri lebih lanjut, warga tidak hanya menyekap kepala desa tetapi juga perangkat desa serta panitia Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL).
Awalnya, warga datang ingin menanyakan proses PTSL yang lamban dan tidak puas dengan kinerja para panitia tersebut. Pasalnya ada warga yang memperoleh nomor urut 97 sesuai kuitansi pembayaran di pengisian tahap pertama tetapi tidak dapat undangan. Warga tersebut baru dapat undangan di tahap kedua.
Warga pun berasumsi tidak adil karena hal tersebut. Warga juga tetap tidak puas ketika dijelaskan alasan keterlambatannya. Pada pukul 20.00 WIB, dua warga datang ke Balai Desa Sidokepung untuk menanyakan progres PTSL karena dinilai terlalu lama.
Baca Juga: Gempar! Video Ibu Kades di Sidoarjo Disandera Warga karena Tak Becus Kerja
Warga pun meminta ketua panitia PTSL datang ke Balai Desa Sidokepung saat itu juga. Setelah itu, warga bersikeras menunggu di balai desa hingga ketua panitia PTSL hadir bertemu warga.
Namun kemudian warga datang berduyun-duyun kemudian menggembok pintu pagar balai desa selama berjam-jam.
Elok Suciati pun menjelaskan warga yang datang ke Balai Desa Sidokepung adalah pemilik tanah yang masih berstatus sengketa. Namun para warga ingin tetap lolos dalam program PTSL. Baginya, keinginan warga ini merupakan kesalahan.
Saat digembok, Elok pun menghubungi Kapolsek Burudan untuk mengawal keributan di Bala Desa Sidokepung. Akhirnya, pihak kepolisian pun datang dan mengawal agar panitia serta perangkat desa mampu keluar dari Balai Desa.
Penyekapan itu dimulai pada Selasa (22/5/23) pada pukul 21.00 WIB hingga pukul 03.00 WIB pada Rabu (24/5/23). Akibatnya seluruh panitia PTSL dan perangkat desa pun bermalam di Balai Desa Sidokepung itu.
Baca Juga: Mengenal Dani, Tokoh Pemuda yang Siap Bawa Desa Ciroyom ke Era Baru
Saat evakuasi, ada warga yang menghadang dengan mengambil kunci mobil Panther, tetapi kemudian warga berhasil mengambilnya kembali. Situasi pun kembali kondusif.
Kontributor : Annisa Fianni Sisma