Dukung Ganjar Jadi Capres, PDIP Yakin PPP Tinggalkan PAN dan Golkar

Kamis, 25 Mei 2023 | 16:12 WIB
Dukung Ganjar Jadi Capres, PDIP Yakin PPP Tinggalkan PAN dan Golkar
Ketua Bappilu PDIP Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul. (Suara.com/Novian)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua DPP PDI Perjuangan, Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul menyebut bahwa Partai Persatuan dan Pembangunan atau PPP tidak lagi bersama PAN dan Golkar di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

Pernyataan itu menyusul pilihan PPP untuk bekerja sama politik dengan PDIP dengan mengucung Ganjar Pranowo sebagai calon presiden 2024.

"Ya, sudah pasti karena kan PPP udah ke PDIP. Sudah pasti meninggalkan KIB," kata Pacul di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (25/5/2023).

Pacul berkeyakinan bahwa memang PPP sudah meninggalkan KIB. Dirinya menganggap kalau Golkar dan PAN juga tentunya sudah mengetahui.

Baca Juga: Usai Dipanggil PDIP, Gibran Curcol: Megawati Bilang Gini dan Reaksi Prabowo

Karena bagaimanapun ketiganya tentu melakukan rembuk bersama.

"Ya, sudah lah (meninggalkan). Lah kan pasti udah rembukan dia," kata Pacul.

Kendati sudah memantapkan pilihan ke Ganjar, Pacul menilai tidak ada yang salah dari komunikasi yang terus terjalin antara PPP, Golkar, dan PAN.

Pun sama halnya dengan pengakuan dari ketiga partai yang mengklaim KIB masih ada. Tetapi menurut Pacul, pilihan capres di KIB saat ini sudah berbeda dengan PPP yang lebih dulu ikut mengusumg Ganjar bersama PDIP.

"Kalau kerja samanya dalam bentuk capres dan cawapres sudah pasti meninggalkan kan gitu loh. Bahwa komunikasi terjalin ya itu namanya antarpimpinan partai saling komunikasi kan biasa., komunikasinya kan mungkin bukan terkait dengan wilayah kerja sama capres-cawapres," kata Pacul.

Baca Juga: KIB Belum Tetapkan Satu Capres yang akan Didukung, PPP: Golkar dan PAN sudah Berkomunikasi dengan Ganjar

Sementara itu terpisah, Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani tidak menegaskan bahwa KIB sudah bubar atau tidak. Menurut dia koalisi itu akan berakhir manakala internalnya memiliki pilihan capres yang berbeda.

"Jadi kalau kemudian masing-masing nanti ternyata putusan paslonnya berbeda-beda ya nggak usah perlu ada pernyataan formal bubar, pun dengan sendirinya koalisi itu akan berakhir," terangnya.

Tetapi sebelum ada penentuan akhir, menurut Arsul, masih ada kemungkinan bahwa Golkar dan PAN mengikuti jejak PPP dengan mendukung Ganjar.

"Tapi kan masih ada kemungkinan sama juga karena kan baik partai Golkar dan juga PAN masih terus melakukan komunikasi dengan berbagai pihak termasuk dengan katakanlah Pak Ganjar dan PDIP, ya nanti kita tunggu lah kita lihat," kata Arsul.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI