Suara.com - Ormas relawan ProJokowi (Projo) menggelar konsolidasi organisasi sebagai tindak lanjut hasil Musyawarah Rakyat Indonesia (Musra) Relawan Jokowi.
Konsolidasi dilakukan untuk menentukan langkah politik Projo dalam menentukan arah dukungannya di Pilpres 2024.
"Jadi bagaimana langkah lanjutan kerucut dalam melakukan konsolidasi sebagai tindak lanjut hasil musyawarah rakyat Indonesia konsolidasi tersebut menjadi kebutuhan dalam menghadapi dinamika politik menjelang Pilpres 2024," kata Ketua Umum Projo Budi Arie dalam konferensi persnya di Kantor DPP Projo, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (25/5/2023).
Ia mengaku, pihaknya intens melakukan komunikasi dengan Presiden Jokowi sebelum melakukan konsolidasi organisasi untuk menentukan arah pilihan politik.
Baca Juga: Pernyataan Jokowi Soal Pemimpin Ideal Di Acara Musra, Pengamat: Mengarah Pada Ganjar
Menurutnya, DPP Projo nantinya akan bergerak ke daerah untuk menyerap aspirasi lewat konferensi daerah. Nantinya dalam langkah itu dikerucutkan simulasi pasangan capres-cawapres yang ditawarkan berdasarkan hasil Musra.
"Konsolidasi di tingkat provinsi juga membahas situasi nasional agenda perjuangan rakyat simulasi pengerucutan pasangan capres dan cawapres hasil penjaringan suara rakyat dalam musyawarah rakyat," tuturnya.
"Setelah konsolidasi di tingkat Provinsi selesai DPP Projo akan menyelenggarakan Rakernas VI, melalui Rakernas Projo akan menentukan nama capres dan cawapres yang akan kita dukung pada Pilpres 2024 ke depan," sambungnya.
Setidaknya ada 10 simulasi pasangan capres-cawapres yang disodorkan ke daerah-daerah untuk nantinya dipilih. Dari 10 simulasi pasangan capres-cawapres tersebut dicari yang paling bisa melaksanakan tujuh agenda kebangsaan dan 11 prioritas masyarakat.
"Jadi ada 10 simulasi capres-cawapres yang akan kita tawarkan ke teman-teman daerah untuk kita diskusikan dan kita putuskan bersama di mana yang paling pas untuk negara, bangsa ini khususnya tantangan yang kita tadi sebutkan," katanya.
Baca Juga: Hasil Capres Musra Bakal Dibisikin ke Parpol, PPP Yakin Jokowi Tak Memaksa
Adapun 10 simulasi pasangan capres-cawapres tersebut yakni:
- Prabowo Subianto-Ganjar Pranowo
- Prabowo Subianto-Airlangga Hartarto
- Ganjar Pranowo-Prabowo Subianto
- Ganjar Pranowo- Airlangga Hartarto
- Airlangga Hartarto-Sandiaga Uno
- Airlangga Hartarto-Mahfud MD
- Prabowo Subianto-Mahfud MD
- Prabowo Subianto-Sandiaga Uno
- Ganjar Pranowo-Sandiaga Uno
- Ganjar Pranowo-Mahfud MD.