Suara.com - Arus mudik dan arus balik lebaran 2023 terbilang sukses. Ini tidak lain berkat kesiapan infrastruktur jalan yang dilakukan oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) serta koordinasi intensif dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Korps Lalu Lintas Polri.
Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus menyampaikan apresiasi atas kinerja Pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan (stakeholder) terkait yang dinilai sukses dalam mengamankan dan menjaga kenyamanan masyarakat yang melakukan mudik dan juga arus balik Lebaran 2023.
"Berdasarkan survei evaluasi publik atas penanganan mudik tahun 2023, kepuasan kelompok masyarakat umum terhadap penyelenggara angkutan Lebaran sebesar 78%. Jumlah ini meningkat lima poin dari tahun 2022 atau sebesar 73%. Oleh karena itu Komisi V DPR RI memberikan apresiasi kepada Pemerintah dan stakeholder terkait yang terlibat langsung," kata Lasarus dalam Rapat Kerja (Raker) Evaluasi Mudik Lebaran 2023 di Komisi V DPR, Rabu (24/5/2023).
Hal senada juga disampaikan oleh Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi yang juga hadir dalam rapat kerja tersebut. Budi Karya Sumadi mengapresiasi Kementerian PUPR yang telah memberikan dukungan untuk mengurangi angka kecelakaan di jalan selama mudik Lebaran 2023.
"Indikasi keberhasilan mudik Lebaran bukan hanya dari kepuasan masyarakat, tetapi juga memang kecelakaan dan korban meninggal berkurang, ini dilakukan berkat dukungan Kementerian PUPR yang secara intensif melalukan suatu upaya penambahan jalan tol, rest area, dan sebagainya. Operator jalan tol juga terus mengembangkan aplikasi monitoring jalan," kata Budi Karya Sumadi.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR, Mohammad Zainal Fatah memaparkan bagaimana kesiapan prasarana jalan nasional dan jalan tol selama arus mudik-lebaran 2023.
Zainal Fatah mengatakan, kesiapan infrastruktur jalan tol dan non tol pada mudik Lebaran 2023 yakni jalan tol operasional sepanjang 2.624 km yang dikelola oleh 49 Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) pada 70 ruas jalan tol.
"Sedangkan panjang jalan nasional (non tol) di Indonesia adalah 47.602 km dengan tingkat kemantapan 91,8%. Selain sarana dan prasarana, keberhasilan penanganan arus mudik dan arus balik lebaran juga ditentukan oleh regulasi yang baik, dan perilaku pengguna jalan," kata Zainal Fatah.
Zainal Fatah mengatakan, upaya Kementerian PUPR yang telah dilakukan untuk mendukung kelancaran arus mudik dan arus balik pada masa Lebaran tahun 2023 yakni penambahan empat ruas tol operasional di Pulau Jawa sepanjang 24,3 km, yaitu Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu Seksi 2A dan 2A Ujung (4,8 km), Semarang-Demak Seksi 2 (16 km), Krian-Legundi-Bunder-Manyar: Ramp 2, 4, 5, dan 8 Junction Wringinanom, dan Cinere–Jagorawi Seksi 3A dan Ramp 4 dan Ramp 5 (3,5 km).
Baca Juga: Biar Semua Masyarakat Dapat, Menhub Mau Tambah Kuota Mudik Gratis
"Sedangkan untuk Jalan tol fungsional Lebaran pada 12 (dua belas) ruas sepanjang 193 km yang dibuka mulai dari pagi sampai sore hari, di antaranya Cileunyi–Sumedang– Dawuan, Seksi Cimalaka–Dawuan (28,2 km) dan Sp Indralaya–Muara Enim, Seksi Sp. Indralaya–Prabumulih (63,5 km)," kata Zainal Fatah.
Sedangkan untuk mendukung arus mudik melalui jalan nasional, Zainal Fatah mengatakan, beberapa upaya yang dilakukan antara lain dengan pembangunan Jembatan Kretek 2 di Pansela Provinsi D.I. Yogyakarta sepanjang 2,6 km, pembangunan rest area Girisubo Swanayasa di Kabupaten Gunung Kidul seluas 7.340 m2 yang mampu menampung 6 kendaraan besar, 24 mobil dan 44 motor.
"Selain itu juga tersedia restoran, ATM center, toilet dan tempat bermain anak dan oerbaikan jalan di Pantura Jawa seperti Batang, Lingkar Pati, Lingkar Kudus yang selesai pada H-10," kata Zainal Fatah.