Suara.com - Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyatakan kedekatan Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Presiden Jokowi turut menyumbang naiknya elektabilitas partainya dan ketua umum partainya tersebut dalam hasil survei kekinian.
Dalam hasil survei Litbang Kompas disebut elektabilitas Gerindra disebut naik sebesar 4,3 persen dari sebelumnya hanya 14,3 persen menjadi 18,6 persen dan membuat Gerindra bercokol di urutan kedua.
Sementara elektabilitas Prabowo unggul sebagai capres dengan angka 24,5 persen.
"Dan tentunya seiring dengan itu perkembangan dinamika politik, termasuk juga dukungan berbagai pihak, kemudian juga kedekatan Pak Prabowo dengan Pak Presiden itu juga sedikit banyak menyumbang terhadap elektabilitas partai," kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (24/5/2023).
Dasco menyampaikan, selain itu juga, tingkat kepuasaan terhadap pemerintah saat ini masih tinggi, sehingga kurang lebih memberikan dampak.
"Karena kita tahu kepuasan terhadap kinerja pemerintah pada saat ini semakin tinggi. Dan kita sama-sama tahu bahwa Pak Prabowo adalah bagian dari pemerintahan," tuturnya.
Namun, Dasco menyebut, hasil survei bersifat fluktuatif bisa naik maupun turun sewaktu-waktu. Ia pun mengingatkan, kepada seluruh kader agar tetap fokus bekerja demi kepentingan rakyat.
"Saya sering kali ngomong kepada teman-teman, kader Partai Gerindra untuk kita terus bekerja di lapisan paling bawah, mendekat kepada rakyat," katanya.
Sebelumnya, Litbang Kompas merilis hasil survei terbarunya soal elektabilitas figur bakal calon presiden jelang Pilpres 2024. Hasilnya Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto berada di urutan teratas menyalip posisi dari bacapres PDIP yakni Ganjar Pranowo.
Prabowo dalam survei Litbang Kompas ini memiliki angka 24,5 persen. Sementara Ganjar memperoleh angka di urutan kedua dengan 22,8 persen. Adapun Anies Baswedan dalam survei ini hanya bercokol di urutan ketiga yakni dengan angka 13,6 persen.
Sedangkan secara tren elektabilitas, Prabowo mengalami kenaikan cukup tinggi, yakni dari 18,1 persen pada Januari 2023 menjadi 24,5 persen pada Mei 2023. Sementara Ganjar mengalami penurunan elektabilitas, yakni dari 25,3 persen pada Januari 2023 menjadi 22,8 persen pada Mei 2023.
Adanya penurunan elektabilitas Ganjar ini diduga dilatarbelakangi sikap penolakannya terhadap kedatangan Israel berlaga di Piala Dunia U-20 di Indonesia.
"Bagaimanapun, pernyataan Ganjar yang menolak tim sepak bola Israel main di Piala Dunia U-20, yang kemudian dikaitkan dengan kegagalan Indonesia menjadi tuan rumah pergelaran internasional tersebut, berpengaruh pada laju elektabilitasnya," tulis Litbang Kompas dikutip Rabu (24/5/2023).
Lebih lanjut, elektabilitas Anies secara tren cenderung mengalami stagnansi, dimana dari 13,1 persen pada Januari 2023 menjadi 13,6 persen pada Mei 2023.
Untuk diketahui, Litbang Kompas menggelar wawancara tatap muka pada 29 April-10 Mei 2023. Survei tersebut memiliki responden sebanyak 1200 dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi. Margin of error dalam survei ini kurang lebih 2,83 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.