Suara.com - Ayah David Ozora Jonathan Latumahina direncanakan bakal memberikan kesaksian dalam persidangan dengan terdakwa Mario Dandy Satriyo dan Shane Lukas dalam kasus penganiayaan berat berencana.
Hal tersebut disampaikan Aspidum Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta Danang Suryo Wibowo.
"Ada beberapa yang masuk ke dalam beberapa saksi yaitu saudara Jonathan," katanya kepada wartawan, Rabu (24/5/2023)
Danang mengatakan, bisa saja ada saksi lain yang bakal dihadirkan dalam persidangan termasuk ayah dari Mario Dandy yakni Rafael Alun Trisambodo. Selain itu, ia mengemukakan hal tersebut akan disampaikan usai tahap kedua pelimpahan berkas perkara Mario dan Shane.
Baca Juga: Bantah Berkas Mario Dandy Dan Shane Lukas Jadi 'Bola Pingpong', Kejati DKI: Masih Dalam Koridor KUHP
"Lalu untuk saksi yang lain kita munculkan saat tahap kedua saja. Tentunya ada, nanti kita sampaikan," ucap Danang.
Sementara itu, Wakajati DKI Jakarta Agus Sahat Sampe Tua Lumban Gaol mengatakan, ada belasan saksi dalam sidang Mario dan Shane.
"Jumlah saksi di dalam berkas untuk Mario ada 17 orang, sedangkan Shane itu 16 orang. Dan jumlah ahli sebanyak lima orang dan sama untuk Shane juga lima orang," ungkap Agus.
Sebelumnya, Kejati DKI Jakarta menyatakan berkas perkara Mario Dandy Satriyo dan Shane Lukas terkait kasus penganiayaan berat berencana terhadap David Ozora sudah lengkap atau P21.
"Kejaksaan Tinggi DKI telah menerbitkan P21 untuk perkara atas nama Mario dandy Satriyo alias Dandy dan Shane Lukas," ujar Wakil Kepala Kejati DKI Jakarta Agus Sahat Sampe Tua Lumban Gaol kepada wartawan, Rabu (24/5/2023).
Baca Juga: Berkas Dinyatakan Lengkap, Mario Dandy dan Shane Lukas Segera Diadili di Persidangan
Dalam perkara ini, Mario dijerat pasal penganiayaan berat. Mario Dandy juga dijerat dengan pasal Perlindungan Anak karena David yang menjadi korban masih berusia 17 tahun.
"Kesatu primer Pasal 355 Ayat 1 KUHP juncto Pasal 55 Ayat 1 KUHP subsider 353 ayat 2 KUHP juncto Pasal 55 Ayat 1 KUHP atau kedua Pasal 76 C juncto Pasal 50 ayat 2 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 tahun 2022 tentang Perlindungan Anak juncto Pasal 55 Ayat 1 KUHP," kata Agus.
Sementara Shane, juga dijerat dengan pasal penganiayaan berat dan pasal perlindungan berat namun dengan jeratan yang lebih berat dari Mario.
"Kesatu primer Pasal 355 Ayat 1 KUHP juncto Pasal 55 ayat 1 KUHP subsider Pasal 355 Ayat 2 KUHP juncto Pasal 55 Ayat 1 KUHP atau kedua primer Pasal 355 Ayat 1 KUHP juncto Pasal 56 kedua KUHP subsider Pasal 353 Ayat 2 juncto Pasal 56 Ayat 2 KUHP atau ketiga Pasal 76 C juncto Pasal 50 Ayat 2 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 tahun 2022 tentang Perlindungan Anak juncto Pasal 56 kedua KUHP," sambungnya.