Suara.com - Kedua tokoh politik besar dari PDIP yakni Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri sempat dibanding-bandingkan oleh seorang kader Partai Gerindra.
Adapun sosok Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra Desmond J Mahesa sempat berceletuk bahwa dirinya lebih percaya dengan sosok Jokowi ketimbang Megawati.
Pernyataan tersebut Desmond lontarkan sebagai respon terhadap wacana pertemuan Megawati dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
Tak tanggung-tanggung, Desmond bahkan menuding Megawati kerap membohongi Prabowo.
Baca Juga: Cak Imin Lapor ke Presiden Mau Jadi Cawapres Prabowo, Respons Jokowi: Lanjutkan!
"Saya lebih percaya Jokowi dari pada Megawati. Sudah banyak Megawati bohongin Pak Prabowo," celoteh Desmond di depan awak media di Gedung DPR, Senayan, Selasa (23/5/2023).
Desmond juga tegas tak mendukung pertemuan antara Megawati dan Prabowo lantaran sang Ketua Umum PDIP itu sudah punya sosok capres yakni Ganjar Pranowo.
Adu karier Jokowi vs Megawati: Anak pengrajin kayu vs anak Proklamator
Berkat celotehan Desmond, masyarakat mulai melihat perbandingan karer dari Jokowi vs Megawati.
Adapun kedua tokoh politik tersebut datang dari latar belakang yang berbeda namun sama-sama berakhir menjadi Presiden RI.
Baca Juga: Bertemu Empat Mata, Cak Imin ke Jokowi: Koalisi PKB-Gerindra Jalan Terus
Jokowi lahir dari ayah yang bekerja sebagai pengrajin kayu, sedangkan Megawati merupakan putri dari seorang Proklamator kemerdekaan Indonesia yang tak lain adalah Soekarno.
Jokowi sebelum terjun ke dunia politik merupakan seorang pengusaha di bidang mebel. Ia pernah berkarir di BUMN PT Kertas Kraft Aceh, dan ditempatkan di area Hutan Pinus Merkusii di Dataran Tinggi Gayo, Aceh Tengah.
Baru pada tahun 2005, Jokowi menjajal dunia politik dengan memberanikan diri maju di Pilkada Solo, diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Jokowi dan wakilnya, F.X. Hadi Rudyatmo alias Rudy berhasil memenangkan Pilkada tersebut dan resmi menjadi Wali Kota Solo.
Kepemimpinan Jokowi di Surakarta berhasil membuahkan pembenahan baik di birokrasi maupun infrastruktur. Jokowi juga menelurkan ide untuk mencanangkan bus Batik Solo Trans, meremajakan Jalan Slamet Riyadi, dan merelokasi pedagang kaki lima ke lokasi yang lebih memadai.
Jokowi kemudian mengalami perkembangan karier yang signifikan dari menjadi Gubernur DKI Jakarta hingga menjadi Presiden RI untuk dua periode.
Perjalanan karier Megawati
Berbeda dengan Jokowi, Megawati merupakan seorang politisi veteran yang telah bertarung di medan politik bahkan sejak masa Orde Baru.
Megawati merupakan salah satu tokoh oposisi yang kondang di masa Orde Baru saat rezim Soeharto berkuasa dan Golkar menjadi partai yang dominan.
Sebelum menjajal berkarier di bidang eksekutif, Megawati sempat berkecimpung di bidang legislatif sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Baru pada tahun 2001, MPR mengadakan Sidang Istimewa MPR dan menghasilkan keputusan untuk memberikan kursi kepresidenan kepada Megawati usai Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang kala itu menjabat sebagai presiden berupaya membekukan MPR.
Akhirnya, Megawati resmi menjadi Presiden Indonesia ke-5 dengan masa jabatan 23 Juli 2001 – 20 Oktober 2004.
Kontributor : Armand Ilham