Suara.com - Banyak orang yang ingin tahu tentang sejarah patung Ganesha di Gunung Bromo. Sebelumnya ramai diberitakan jika patung di kawah Gunung Bromo itu hilang misterius.
Sebagian orang mengatakan itu adalah patung kuno namun hal ini dibantah oleh kepala desa setempat, Sunaryono. Pihaknya memberi penjelasan terkait hal ini agar tak terjadi salah paham.
Patung Ganesha itu memiliki makna yang mendalam bagi umat Hindu dan warga Tengger karena merupakan bagian dari sarana pendekatan mereka pada Sang Pencipta.
Tak heran jika hilangnya patung Ganesha ini membuat warga geger. Seiring dengan berkembangnya berita ini, banyak informasi yang simpang siur.
Baca Juga: Sederet Fakta Toko Buku Gunung Agung yang Kabarnya Segera Tutup
Sejarah Patung Ganesha di Gunung Bromo
Sunaryono mengatakan patung Ganesha itu terbuat dari bahan semen yang dicor, jadi bukan patung kuno seperti yang ramai diprediksi orang-orang.
Patung yang merupakan simbolisasi putra Dewa Siwa dalam kepercayaan Hindu ini dibuat tahun 2012 dan kerap menjadi tempat menghaturkan sesaji bagi warga sekitar.
Patung Ganesha itu diletakkan tahun 2012 setelah erupsi Gunung Bromo pada 2010 sebagai perantara persembahyangan ketika berdoa kepada Tuhan.
Biasanya, patung itu terletak di bibir kawah namun Sunaryono mendapat laporan bahwa patung itu hilang tiba-tiba. Hal ini membuat dua spekulasi, yaitu jatuh ke dalam kawah atau hilang dicuri.
Baca Juga: Sejarah Gunung Agung: Toko Buku Sejuta Kenangan, Akan Tutup Tahun 2023
Tim Gabungan tokoh adat Tengger, kepolisian, dan pengelola wisata Gunung Bromo TNBTS atau Taman Nasional Bromo Tengger Semeru terus melakukan penyelidikan akan keberadaan patung Ganesha itu.
Lebih lanjut, Parisada Hindu Dharma Indonesia atau PHDI akan mengganti patung yang hilang dalam waktu dekat, sebelum pelaksanaan Yadnya Kasada pada 3-5 Juni 2023.
Proses penggantian patung tak bisa berjalan singkat karena harus mencari arca dengan bentuk dan dimensi yang sama kemudian dilakukan beberapa ritual termasuk menentukan hari baik untuk meletakannya.
Ketua PHDI Kabupaten Probolinggo Bambang Suprapto mengajak seluruh warga untuk tak terprovokasi dengan kejadian ini, khusus umat Hindu dan warga adat suku Tengger.
Demikian sejarah patung Ganesha di Gunung Bromo. Semoga informasi ini bermanfaat dan dapat diterima dengan baik oleh pembaca.
Kontributor : Rima Suliastini