Suara.com - Nama Try Surtisno mendadak ramai dibicarakan, dan profil Try Sutrisno banyak dicari oleh masyarakat. Hal ini dilatarbelakangi oleh kunjungan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar atau yang akrab disapa Cak Imin pada hari Sabtu, 20 Mei 2023.
Diketahui dalam kunjungan tersebut, Cak Imin ditemani oleh sejumlah elit PKB Seperi Wakil Ketua Umum Jazilul Fawaid dan Muhammad Hanif Dhakiri, Sekretaris Jenderal Hasanuddin Wahid serta Ketua PKB Jawa Barat Syaiful Huda.
Sementara itu, Try Sutrisno tampak langsung menyambut rombongan PKB secara pribadi di halaman rumahnya. Seperti apa profil Try Sutrisno, Wakil Presiden ke-6 RI?
Profil Try Sutrisno
Try Sutrisno lahir di Surabaya pada 15 November 1932 dari keluarga yang sederhana. Ayahnya adalah seorang sopir ambulans dan ibunya adalah ibu rumah tangga.
Try mengawali karier militernya ketika ia diterima menjadi taruna Akademi Teknik Angkatan Darat (Atekad). Setelah menempuh pendidikan di Atekad, kemudian ia berkesempatan untuk turut dalam perang melawan Pemberontak PRRI pada 1957.
Selain itu, Try Sutrisno juga turut terlibat dalam Operasi Pembebasan Irian Barat pada 1962 yang mengantarnya berkenalan dengan Soeharto. Pada saat itu, Soeharto ditunjuk oleh Soekarno menjadi Panglima Komando Mandala yang ditempatkan di Sulawesi.
Pada 1974, Try Sutrisno terpilih sebagai ajudan Presiden Soeharto yang membawa karier suami dari Tuti Sutiawati ini meroket. Kemudian pada 1978, Try Sutrisno diangkat ke posisi Kepala Komando Daerah Staf di KODAM XVI / Udayana.
Setahun kemudian, ia berhasil menjadi Panglima Daerah KODAM IV / Sriwijaya, dan hanya berselang empat tahun kemudian ia diangkat ke Panglima Daerah KODAM V / Jaya dan ditempatkan di Jakarta.
Baca Juga: Ngebet Jadi Cawapres, Cak Imin Gencar Safari Politik Temui Sejumlah Wapres
Pada Agustus 1985 pangkatnya dinaikkan lagi menjadi Letjen TNI sekaligus diangkat juga sebagai Wakasad mendampingi Kasad, Jenderal TNI Rudhini saat itu. Baru sepuluh bulan menjabat sebagai Wakasad, kemudian pada Juni 1986 ia kemudian diangkat menjadi Kasad menggantikan Jenderal TNI Rudhini.