Suara.com - Ketua Umum Partai Penyelamatan Nasional Kamboja (CNRP) Sam Rainy menyebut pemilu Kamboja akan dimenangkan oleh partai-partai pendukung pemerintahan yang dipimpin Perdana Menteri Hun Sen.
"Tinggal dua bulan lagi dan kami perlu mengetahui ini akan jadi pemilu sungguhan atau palsu," kata Sam Rainy di Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (19/5/2023).
Dia menjelaskan hal paling menunjukkan kecurangan dalam Pemilu Kamboja 2023 ialah didiskualifikasinya Partai Cahaya Lilin yang merupakan satu-satunya partai oposisi pemerintah.
"Partai-partai yang berkuasa dipimpin oleh Hun Sen akan memenangkan semua kursi, 100 persen kursi majelis nasional pada 2023 seperti pemilihan nasional sebelumnya pada 2018," ucap dia.
Padahal, lanjut dia, partai oposisi telah berhasil mendapatkan hampir setengah suara dari populasi Kamboja pada pemilu sebelumnya sehingga pemerintahan dinilai bisa lebih transparan.
"Itulah alasan Hun Sen menjegal partai oposisi beberapa bulan sebelum pemungutan suara. Pemilu akan berlangsung tanpa pihak oposisi sehingga penguasa akan memenangkan semua kursi. Ini jadi kembali ke sistem satu partai," tutur Sam Rainy.
Diketahui, Pemilu Kamboja yang rencananya akan dilakukan pemungutan suara pada Juli 2023 itu tidak akan diikuti oleh satu-satunya partai oposisi, yaitu Partai Cahaya Lilin.
Mereka gagal ikut pemilu karena dinilai tak bisa menyerahkan dokumen pendaftaran yang tepat. Hal ini dianggap memuluskan pemerintahan Perdana Menteri Hun Sen yang berkuasa tanpa representasi oposisi.
Baca Juga: Ketua Umum Partai CNRP Sebut Pemilu dan Kebebasan Pers di Kamboja Terancam