Belum lama ini masyarakat Indonesia dihebohkan dengan pembahasan subsidi untuk mobil listrik. Menteri Anies Baswedan pun baru-baru ini mengeluarkan pernyataan yang mengejutkan terkait dengan kebijakan pemerintah dalam penyediaan subsidi untuk mobil listrik.
Seperti diberitakan sebelumnya bahwa pemerintah memang tengah mendorong percepatan penggunaan kendaraan listrik atau electric vehicle/EV untuk bisa mengurangi jumlah emisi karbon di Indonesia dalam mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060 mendatang.
Rachmat Kaimuddin sebagai Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi menyebut bahwa setidaknya ada dua hal penting yang harus dilakukan oleh Indonesia dalam mencapai target netral emisi karbon atau NZE pada tahun 2060 tersebut.
Pertama yaitu dengan melakukan elektrifikasi kendaraan, dan kedua yaitu dengan melakukan dekarbonisasi listrik. Rachmat menyebut bahwa kedua sisi yang ada harus dilakukan dengan imbang agar bisa memberikan dampak yang besar dalam mengurangi emisi karbon yang ada di Indonesia.
Baca Juga: Legislator Sentil Pj Gubernur DKI Agar Ikuti Rencana Pembangunan yang Diwariskan Anies Baswedan
Untuk elektrifikasi kendaraan, Rachmat menyebut bisa dilakukan dengan cara kendaraan listrik bisa lebih efisien dalam mengubah energi menjadi gerak. Ia menjelaskan bahwa kendaraan listrik adalah kendaraan yang bisa mengubah energi dari listrik mencapai 90% untuk menjadi energi gerak.
Rachmat juga menyinggung terkait dengan sumber energi listrik yang dihasilkan, ia menyebut bahwa energi listrik dari energi kotor seperti batu bara bisa dilakukan transisi energi menjadi sumber energi terbarukan.
Sehingga, suatu saat nanti dari kendaraan yang berbahan bakar minyak akan melakukan transisi menjadi kendaraan listrik, sedangkan untuk sumber listrik sendiri dilakukan transisi pula dari sumber listrik kotor yaitu batu bara menjadi sumber listrik dari energi yang terbarukan.
Pernyataan mengejutkan Anies Baswedan terkait dengan mobil listrik mendapatkan sorotan dari masyarakat dan pihak-pihak lain. Pasalnya ia menyebut bahwa pemerintah seharusnya lebih dahulu membenahi sektor transportasi umum.
Anies juga mengklaim jejak karbon seseorang pada saat menggunakan kendaraan pribadi listrik lebih tinggi daripada angkutan umum dengan mesin konvensional.
Baca Juga: Johnny G Plate Resmi Ditetapkan Tersangka Korupsi BTS, Anies Baswedan Beri Pujian ke Surya Paloh
Terkait dengan pernyataan Anies Baswedan tersebut, Rachmat turut menilai komentar tersebut adalah komentar yang kurang tepat. Ia menyebut pemerintah justru tidak memberikan subsidi pada mobil listrik.
Ia menyebut bahwa pemerintah hanyalah memberikan pajak yang lebih rendah kepada masyarakat yang ingin beralih ke mobil listrik. Ia juga menjelaskan bahwa tren transisi ke kendaraan dengan tenaga listrik adalah tren yang mendunia.
Rachmat juga khawatir apabila Indonesia tidak segera mengejar tren tersebut, maka Indonesia akan tertinggal dan masyarakat Indonesia akan memperoleh kendaraan listrik justru dari produksi luar negeri secara keseluruhan.
Kontributor : Syifa Khoerunnisa