Suara.com - Ketua Umum Partai Penyelamatan Nasional Kamboja (CNRP) Sam Rainy menceritakan situasi politik di Kamboja saat ini.
Dia menjelaskan, keadaan demokrasi di Kamboja saat ini sedang buruk. Terlebih, satu-satunya partai politik oposisi didiskualikasi oleh Komisi Pemilihan Umum Kamboja dua bulam sebelum pemungutan suara.
"Situasi pemilu dan kebebasan pers di Indonesia berlawanan dengan keadaan di Kamboja," kata Sam Rainy di Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (19/5/2023).
Dia menyebut Voice of Democracy menjadi satu-satunya media terakhir yang bersifat independen di Kamboja.
Menurutnya, media yang makin jauh dari independen, kata dia, akan mempengaruhi berjalannya pemilu.
"Ini akan mempengaruhi pemilu di Kamboja. Ini adalah kematian demokrasi," tambah dia.
Pemilu di Kamboja yang rencananya akan digelar pada Juli 2023 itu tidak akan diikuti oleh satu-satunya partai oposisi, yaitu Partai Cahaya Lilin.
Mereka gagal ikut pemilu karena dinilai tak bisa menyerahkan dokumen pendaftaran yang tepat.
Hal ini dianggap memuluskan pemerintahan Perdana Menteri Hun Sen yang berkuasa tanpa representasi oposisi.
Baca Juga: CEK FAKTA PM Kamboja Marah Usai Timnas Sepak Bola Gagal Lolos Semifinal SEA Games 2023