Suara.com - Wakil Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Dr. Audy Joinardy mengatakan, dalam memajukan daerahnya, setiap kepala daerah harus bisa memasarkan daerah mereka masing-masing dengan cara yang inovatif yang bersifat positif dan menarik.
Hal ini dikatakannya dalam Rakernas Indonesia Marketing Association (IMA) hari pertama, yang menghadirkan studium generale (kuliah umum) di hadapan lebih dari 1.200 orang, baik pengurus IMA seluruh Indonesia yang berjumlah 200 orang dari 100 chapter dan mahasiswa seluruh Padang.
"Jiwa entrepreneur kepala daerah sangat mendukung keberhasilan setiap usaha mereka, baik wali kota, bupati maupun gubernur,” ujarnya.
Wakil gubernur yang baru saja menginjak usia 40 tahun, yang berprofesi sebagai pengusaha itu menjelaskan, jiwa kewirausahaan sangat membantu, karena akan menghasilkan karya yang inovatif, bukan sekadar mewarisi usaha orang tua mereka.
Baca Juga: Erick Thohir Dorong Entrepreneur Millenial Banjarmasin Sebagai Motor Penggerak Ekonomi Go Global
“Sekarang kita bersaing dengan tidak hanya di tingkat lokal, tapi juga internasional. Kuncinya, bagaimana kitab agar setiap daerah bisa mendatangkan investor atau wisatawan. Kalau ini bisa dilakukan maka, kita akan berhasil untuk memasarkan sekaligus membangun kota dan masyarakatnya," tambah Audy.
Sementara itu, dalam sambutan pembukaan, President IMA Pusat, Suparno Djasmin menjelaskan, IMA sangat berkepentingan untuk memajukan dan mendukung berbagai program Chapter IMA di masing-masing provinsi, termasuk di Sumbar, agar bisa membantu progrom pemerintah daerah untuk memasarkan wilayahnya ke luar kota bahkan ke luar negeri.
“IMA sebagai organisasi yang terdiri dari kalangan pengusaha, profesional, pemerintah dan akademisi memiliki tujuan untuk memasyarakatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat, pemerintah, pelaku bisnis, profesional, akademisi dan publik akan pentingnya menerapkan konsep dan strategi pemasaran dalam pembangunan ekonomi Indonesia,” ujarnya.
Ia menyebut, tujuan berikutnya adalah menggalang dialog dan kerja sama dengan asosiasi pemasaran, lembaga akademisi dan pakar-pakar di bidang pemasaran di kalangan nasional dan internasional.
“Ilmu pengetahuan harus senantiasa diperbarui agar relevan dengan kebutuhan zaman. Kita harus mengadaptasikan ilmu dan pola pikir kita agar bisa tetap relevan dan menjadi kreatif dan inovatif, sehingga bisa memenangkan persaingan di pasar,” katanya.
Co-Founder IMA, Hermawan Kartajaya, dalam penyampaian presentasi di bidang pemasaran, mengatakan bahwa dalam diri seorang pemasar saat ini, diperlukan dasar-dasar komunikasi seperti kejujuran, kerja keras, punya keahlian komunikasi atau pemasar, jiwa sinergi yang akhirnya mampu berkolaborasi.
“Kita lihat sewaktu Nabi Muhamad berdagang, sewaktu beliau masih hidup, mengedepankan jiwa kejujuran serta jiwa berkolaborasi, sehingga dipercayai oleh pembeli atau masyarakatnya," katanya.
Jadi, ujar Hermawan, dalam Islam sudah diajarkan sifat kejujuran serta ditel cara-cara kehidupan yang lengkap dalam al Quran, sehingga masyarakat bisa menerapkannya dengan baik, termasuk di dunia marketing.
Sokoguru Marketing Indonesia tersebut menuturka, beliau mempelajari Islam dengan baik dan lengkap dari luar bahwa kejujuran dan berkolaborasi itu sangat baik dan bermanfaat bagi orang.
“Hidup itu harus seimbang, harus adil dan harus bermanfaat bagi orang lain. Seorang leader harus mampu mengarahkan kebijakan wilayahnya. Dia harus kreatif dan juga produktif atas semua program-programnya serta memiliki kejujuran, adil dan memiliki program yang bermanfaat bagi masyarakatnya,” tambah Hermawan.
Berikut 10 Tips bagi Pemimpin Daerah
Dari berbagai sambutan serta presentasi nara sumber dalam acara studium generale tersebut, ada 10 rekomendasi yang dapat disimak oleh calon pemimpin daerah atau pemimpin daerah yang sedang lagi bertugas dalam memasarkan daerah mereka, yaitu:
1. Punya jiwa kejujuran dan dedikasi untuk membangun masyarakat secara ikhlas dalam jangka panjang.
2. Selalu mengup-date pengetahuan dengan kondisi kekinian, sehingga melahirkan strategi dan program yang benar-benar tepat dan dibutuhkan masyarakat.
3. Menentukan program prioritas yang memiliki dampak luas kepada masyarakat.
4. Menjalankan program tersebut sesuai dengan tingkat kebutuhan serta waktu yang sudah ditentukan.
5. Mengukur keberhasilan program dengan indikator yang jelas serta memperbaikinya dengan mempertimbangkan masukan dari pihak yang berkompeten.
6. Memiliki jiwa kolaborasi yang positif agar bisa bersinergi dan mampu menyatukan berbagai bidang, seperti dinas dan instansi lain dalam mengembangkan program yang prioritas.
7. Berjiwa pantang menyerah untuk setiap program yang dijalankan sampai menghasilkan dampak yang signifikan bagi pemangku kepentingan.
8. Mensosialisasikan program dengan menggunakan berbagai channel komunikasi, seperti social media, sehingga informasinya dapat cepat tersebarluas dengan baik serta dimengerti masyarakat.
9. Mengembangkan program yang sangat membantu pertumbuhan ekonomi masyarakat, seperti mengembangkan pasar yang sehat sebagai tempat bertemunya supply dan demand serta menggerakkan UMKM, di samping aktivitas komunitas di berbagai bidang
10. Selalu gencar untuk memasarkan berbagai program dalam investasi daerah ataupun wisata kepada para calon investor maupun wisatawan.