Suara.com - Hari raya kurban atau Idul Adha dirayakan setiap tanggal 10 Zulhijah di dalam kalender Islam. Menjelang Idul Adha 1444 Hijriah, umat Islam dianjurkan untuk menjalankan puasa. Selain waktu pelaksanaannya, umat Islam juga harus mengetahui hukum serta niat puasa Idul Adha.
Terdapat tiga puasa yang dianjurkan untuk dikerjakan sebelum Idul Adha, puasa tersebut antara lain puasa Dzulhijah, puasa Tarwiyah dan Arafah. Puasa Dzulhijah dilaksanakan pada tanggal 1 hingga 7 Dzulhijah. Untuk waktu pelaksanaan puasa tarwiyah dan arafah sendiri dilakukan pada tanggal 8 dan juga 9 Dzulhijjah.
Adapun latar belakang anjuran melaksanakan ibadah puasa tarwiyah dan arafah sendiri yaknk berdasarkan kisah dari Nabi Ibrahim AS. Beliau pernah bermimpi, di mana di dalam mimpinya tersebut beliau mendapatkan perintah dari Allah SWT untuk menyembelih putranya sendiri yakni Nabi Ismail.
Hukum Puasa Idul Adha
Adapun hukum menjalankan puasa Idul Adha adalah sunah muakad. Yang artinya jika dikerjakan akan menambah pahala, namun jika ditinggal kan pun tidak akan membuat dosa.
Salah satu hadis yang menjelaskan mengenai hukum puasa tarwiyah dan arafah yaitu hadis yang diriwayatkan oleh Abusy Syaikh dan Ibnu An Najjar dari Ibnu Abbas yang artinya sebagai berikut:
"Puasa pada hari tarwiyah (8 Dzulhijjah) akan mengampuni dosa setahun yang lalu. Sedangkan puasa hari Arafah (9 Dzulhijjah) akan mengampuni dosa dua tahun."
Seperti yang telah disebutkan di atas, puasa Idul Adha terbagi menjadi tiga jenis berdasarkan waktu pelaksanaannya. Amalan ini dibagi menjadi niat puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, dan juga Arafah.
Berniat puasa Idul Adha di dalam hati sebenarnya sudah cukup, tetapi boleh juga melafalkannya.
Baca Juga: Kapan Idul Adha 2023? Cek Jadwal Tanggal Jatuhnya 10 Dzulhijjah 1444 H
1. Niat Puasa Dzulhijjah