Digadang-gadang Jadi Cawapres, Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar Tampil Bareng Ganjar di Manado

Kamis, 18 Mei 2023 | 20:24 WIB
Digadang-gadang Jadi Cawapres, Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar Tampil Bareng Ganjar di Manado
Capres PDIP Ganjar Pranowo dan Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar hadiri acara halal bihalal bareng ulama Islam se-Sulawesi Utara di Manado, Kamis (18/5/2023). [Ist]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Namanya digadang-gang menjadi bakal calon wakil presiden Ganjar Pranowo, kini Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar ikut kegiatan bersama Gubernur Jawa Tengah tersebut, Kamis (18/5/2023).

Ganjar dan Nasaruddin hadiri halal bihalal dengan tokoh agama Islam se-Sulawesi Utara di Lapangan Tikala, Kota Manado.

Mendampingi keduanya, turut hadir Gubernur Sulut Olly Dondokambey, Wali Kota Manado Andrei Angouw. Lalu hadir Ketua DPP PDIP Said Abdullah dan Dolfie OFP.

Pada kesempatan itu, Nasaruddin berbicara banyak mengenai makna kata halalbihalal dan kaitannya dengan Islam. Dia sekaligus bebricara mengenai cinta sebagai makna terdalam Islam.

Baca Juga: Mulai Panas, Gerindra Sentil Ganjar Pranowo Soal Elektabilitas

Nasaruddin sekaligus memuji Provinsi Sulut dan Manado yang menghidupi dan menunjukkan diri sebagai kota toleransi.

“Kota Manado itu percontohan kota toleran. Sulawesi Utara ini adalah Indonesia kecil. Tadi ditampilkan kesenian Jawa di tempat ini. Di sinilah tampak konfigurasi agama dan budaya yang bagus. Kita pantas mengenang Sulut dan Manado sebagai percontohan kota toleransi,” kata Nasaruddin.

Capres PDIP Ganjar Pranowo dan Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar hadiri acara halal bihalal bareng ulama Islam se-Sulawesi Utara di Manado, Kamis (18/5/2023). [Ist]
Capres PDIP Ganjar Pranowo dan Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar hadiri acara halal bihalal bareng ulama Islam se-Sulawesi Utara di Manado, Kamis (18/5/2023). [Ist]

Sementara itu, Ganjar mengatakan ia merasa terhormat atas penerimaan warga Sulut terhadap dirinya. Ganjar memandang Sulut merupakan wilayah dengan keramahan warga dan kekayaan kuliner yang sangat luar biasa.

“Dahsyat, maka perjalanan ini sungguh menggembirakan. Dan tadi Prof Nasaruddin sudah menjelaskan bagaimana Manado, Sulut ini memang betul-betul menunjukkan kota, provinsi yang penuh toleransi. Dan ini lah investasi yang tidak mudah dan harus dirawat terus menerus, yang kelak kemudian hari jadi modal sosial kita, modal politik kita, modal ekonomi kita, untuk bisa hidup dan damai,” tuturnya.

Sebelumnya Bakal calon presiden yang diusung PDIP dan PPP ini memberikan tanggapan ihwal nama Nasaruddin yang disebut-sebut menjadi bakal pendamping dirinya.

Baca Juga: Suhu Politik Memanas Jelang 2024, Ganjar: Hati-hati Mulut dan Jempol

Tidak menjawab serius, Ganjar berkelakar saat ditanya apakah Nasaruddin cocok menjadi pendamping dirinya atau tidak.

Adapun pertanyaan itu disampaikan saat Ganjar sedang mencari kuliner usai berolahraga pagi saat berkegiatan di Manado, Sulawesi Utara.

“Nasarudin Umar jadi pendamping cocok gak?” tanya seseorang kepada Ganjar.

“Saya sudah punya pendamping," jawab Ganjar pertanyaan dikutip dari keterangan tertulis.

Ditanya lebih lanjut mengenai siapa pendamping yang dimaksud, Ganjar menyebutkan nama istrinya.

“Siti Atiqoh,” kelakar Ganjar menjawab pertanyaan lebih lanjut.

Peluang Duet Ganjar-Nasaruddin Umar

Nama Imam Besar Masjid Istiqlal KH Nasaruddin Umar mencuat untuk dipasangkan menjadi vawapres bagi Ganjar Pranowo. Alasannya latar belakang Nasaruddin yang merupakan Nahdlatul Ulama atau NU.

Menanggapi itu, PPP sebagai partai yang juga mendukung Ganjar mengaku tidak masalah apabila Nasaruddin Umar dipasangkan dengan Ganjar.

Tetapi di luar nama Nasaruddin, Waketum PPP Arsul Sani membeberkan nama mader NU lain yang juga memiliki potensi menjadi cawapres.

Nama yang disebut Arsul itu di antaranya, Menkopolhukam Mahfud MD, Menteri Agama Yaqit Cholil Qoumas, Menteri BUMN Erick Thohir, hingga Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.

"Kan banyak, ada Pak Mahfud, Erick Thohir yang sering dikritik NU naturalisasi, jadi juga disebut gus menteri, ditambah lagi Prof Nasaruddin. Kalau memang sosok-sosok di antara itu yang di-pick jadi cawapres Ganjar ya gak masalah juga," kata Arsul di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (16/5).

Arsul lantas menyampaikan pandangannya terkait sosok Nasaruddin. Menurutnya, Nasaruddin merupakan tokoh yang luar biasa.

"Pak Nazaruddin Umar itu tokoh yang juga kita kenal kesantunannya, yang luar biasa, dan beliau juga mewakili katakanlah non Jawa juga kan karena berasal dari Sulsel," ujarnya.

Karena itu, Arsul menegaskan PPP tidak ada masalah apabila Ganjar menjadikan Nasaruddin atau tokoh dan kader NU lainnya menjadi cawapres.

"Artinya buat saya kalau disebut orang-orang baik apakah itu Pak Mahfud, apakah itu Pak Nasaruddin Umar kalau dari NU ya menurut saya sejauh ini tidak ada alasan untuk menolaknya atau untuk resistance," kata Arsul.

Sebelumnya, PDI Perjuangan menanggapi kabar terkait kemungkinan imam besar Masjid Istiqlal KH Nasaruddin Umar menjadi bakal calon wakil presiden untuk Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.

Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Utut Adianto, mengatakan secara pribadi dirinya belum mendengar adanya kemungkinan Nasaruddin Umar menjadi kandidat sebagai bacawapres untuk Ganjar.

Menurutnya, Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri sudah berbicara bahwa terkait urusan cawapres Ganjar, semua pihak diminta bersabar.

"Saya baru tahu dari kamu, mesti saya tanya ibu dulu apa benar begitu. Kalau sosok cawapres kan ketika kita bertemu dengan PPP ibu bilang kan sabar kalau yang mau tentu banyak," kata Utut di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (16/5).

Ia mengatakan, untuk sosok cawapres yang nantinya bakal dipilih untuk mendampingi Ganjar akan dipertimbangkan dengan melihat momentum-momentum yang ada.

"Pertimbangannya itu kan nanti di liat momen-momen yang mana paling pas untuk menemani pak capres kita pak Ganjar Pranowo," tuturnya.

Menurut Utut, Megawati dalam mempertimbangkan dan menentukan sosok capres atau pun cawapres tidak atas dasar balas budi atau pun pertimbangan lainnya yang sembarangan.

"Kalau menurut saya ibu kalau misalnya mengajukan orang capres atau cawapres mungkin pertimbangannya bukan balas budi lah, pertimbangannya untuk kepentingan terbesar bangsa kalau saya tahu pemikirannya seperti itu," ungkapnya.

Untuk itu, ia meminta semua pihak bersabar terkait sosok cawapres bagi Ganjar. Sementara di sisi lain, Utut menilai sosok Nasaruddin Umar sendiri merupakan orang yang santun dan pengalamannya dibutuhkan oleh negara.

"Kalau pak Nasaruddin orang yang santun, besar di Masjid Istiqlal, pemahaman agamanya ya tentu sangat dibutuhkan untuk negara seperti Indonesia," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI