Sejarah Anggrek Indonesia Jadi Bunga Nasional Korea Utara Berkat Soekarno

Farah Nabilla Suara.Com
Kamis, 18 Mei 2023 | 18:32 WIB
Sejarah Anggrek Indonesia Jadi Bunga Nasional Korea Utara Berkat Soekarno
Kabun Raya Bogor punya wahana baru di ulang tahun ke-205. Wahana baru ini Griya Anggrek. (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Dewan Pengarah BRIN mengungkapkan rasa kagumnya pada anggrek Indonesia. Megawati kemudian menceritakan bahwa salah satu varietas anggrek tersebut hingga dijadikan bunga nasional di Korea Utara berkat jasa Soekarno.

Sebelumnya pada Rabu (17/5/2023), Megawati Soekarnoputri meresmikan Griya Anggrek di Kebun Raya Bogor. Dalam kesempatan tersebut, ia menceritakan terkait dengan dahsyatnya kecantikan anggrek hingga bisa mendapatkan perhatian di mata internasional.

Dalam acara tersebut, Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR, Mohammad Fatah, Kepala BRIN Laksana Tri Handoko, dan juga Presiden ke-5 RI yang saat ini juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pengarah BRIN Megawati Soekarnoputri hadir dalam peresmian Griya Anggrek tersebut.

Ia kemudian membagikan salah satu kisah legendaris pada saat sang ayah yakni Presiden RI pertama Ir Soekarno membagikan anggrek berjenis dendrobium dari Makassar kepada Presiden Korea Utara yakni Kim II Sung di tahun 1965.

Baca Juga: Cek Fakta: Puan Maharani Gantikan Posisi Ganjar Pranowo Jadi Capres

Lantas, seperti apakah sejarah anggrek Indonesia yang jadi bunga nasional Korea Utara tersebut? Simak informasi lengkapnya berikut ini.

Momen puluhan tahun silam tersebut terjadi pada saat Kim II Sung tengah berkunjung ke Kebun Raya Bogor. Ia kemudian melihat sebuah bunga anggrek dengan warna ungu yang asing untuknya. Anggrek tersebut pun membius Kim dan menjadikannya terkesima dengan keindahan anggrek tersebut.

Soekarno memberikan anggrek dengan warna ungu tersebut sebagai sebuah hadiah ulang tahun. Mulanya, Kim II Sung menolak pemberian dari Soekarno tersebut, tetapi Ir Soekarno berhasil meyakinkan Kim II Sung menerimanya.

Bunga tersebut kemudian dikembangkan di rumah kaca dan lalu dinamakan Kimilsungia yang berasal dari nama Kim II Sung dan Indonesia.

Sejak saat itulah bunga anggrek dengan jenis anggrek dendrobium tersebut menjadi bunga nasional Korea Utara. Kimilsungia juga diabadikan menjadi bunga nasional Korea Utara dan menjadi lambang persahabatan abadi antara Korea Utara dan Indonesia. Di sisi lain, rakyat Korea Utara juga merasa bahagia dengan pemberian dari Presiden Soekarno tersebut.

Baca Juga: Resmikan Rumah Kaca Anggrek, Megawati Nostalgia Masa Kecil di Kebun Raya Bogor

Hal yang lebih menarik lagi, sampai saat ini di Korea Utara sering kali diadakan Festival Bunga Kimilsungia untuk merayakan kelahiran Kim II Sung pada 15 April. Dan dalam perayaan tersebut, Indonesia akan mendapatkan tempat sebagai tamu kehormatan.

Megawati Soekarnoputri mengaku takjub setiap ia berkunjung ke Korea Utara dan melihat bunga anggrek asal Indonesia tersebut.

Melihat adanya hal ini, Megawati kemudian mendorong BRIN untuk meningkatkan konservasi tumbuhan yang ada di Indonesia. Tak hanya itu, ia juga menghimbau agar Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) segera membuat gebrakan dalam satu tahun ini.

Kontributor : Syifa Khoerunnisa

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI