Suara.com - Lembaga survei Indikator Politik merilis hasil survei elektabilitas calon presiden (capres) pasca PDIP mendeklarasikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai capres.
Hasilnya, Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto berada di posisi puncak dengan tingkat elektabilitas sebesar 34,8 persen. Sementara Ganjar hanya kalah tipis dengan perolehan 34,4 persen.
"Pada simulasi 3 nama, Prabowo dan Ganjar berimbang masing-masing 34,8 persen dan 34,4 persen," Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam siaran daring, Kamis (18/5/2023).
Tingkat elektabilitas Ganjar mengalami peningkatan sejak dideklarasikan sebagai capres PDIP dari 27,9 persen menjadi 34,4 persen. Di sisi lain, Prabowo hanya mengalami peningkatan tipis dari 32,7 persen menjadi 34,8 persen.
Sementara bakal calon presiden Koalisi Perubahan untuk Persatuan Anies Baswedan berada di posisi ketiga dalam simulasi tiga nama capres yang dirilis oleh Indikator Politik.
Anies hanya mendapat perolehan elektabilitas sebesar 21,8 persen. Angka itu turun dari hasil survei sebelumnya yakni 22,2 persen.
Meski begitu, Burhanuddin menyebut Anies bisa tetap jadi penentu apabila pemilihan presiden 2024 digelar dua putaran
"Kalau misalnya Mas Anies tidak lolos di putaran kedua, Mas Anies akan jadi penentu siapa yang unggul di putaran kedua," ujar Burhanuddin.
Survei ini dilakukan pada rentang waktu 30 April sampai 5 Mei 2023. Ada 1.200 responden yang diwawancarai melalui sambungan telepon.
Baca Juga: Jadi Capres 2024, Ganjar Pranowo Sudah Minta Keluarganya Siapkan Mental Hadapi Fitnah
Margin of error survei ini diperkirakan ± 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen dan asumsi simple random sampling. Pemilihan sampel dilakukan melalui metode random digit dialing.