Bandingkan dengan Jokowi, Gerindra Sebut Deklarasi Ganjar Capres PDIP Tak Berimbas ke Elektabilitas

Kamis, 18 Mei 2023 | 16:43 WIB
Bandingkan dengan Jokowi, Gerindra Sebut Deklarasi Ganjar Capres PDIP Tak Berimbas ke Elektabilitas
Bandingkan dengan Jokowi, Gerindra Sebut Deklarasi Ganjar Capres PDIP Tak Berimbas ke Elektabilitas. (Biro Pers Sekretariat Presiden)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman menilai deklarasi Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres) PDIP dalam Pemilu 2024 tidak berdampak signifikan kepada elektabilitas Gubernur Jawa Tengah itu.

Dalam hal ini, Habiburokhman mengomentari hasil survey elektabilitas capres yang dirilis oleh Indikator Politik pasca PDIP mendeklarasikan Ganjar sebagai capres.

Menurut Habiburokhman, tingkat elektabilitas Ganjar tidak serupa dengan elektabilitas Joko Widodo (Jokowi) saat dideklarasikan PDIP pada Pemilu 2014 lalu.

"Deklarasi pencalonan Ganjar oleh PDIP, saya melihat tidak seperti saat Jokowi diumumkan pada 2014," ujar Habiburokhman dalam siaran daring, Kamis (18/5/2023).

Baca Juga: Ditanya Lebih Cocok Airlangga atau Cak Imin Jadi Cawapres, Prabowo Langsung Tempelkan Jari Telunjuk di Mulut

Sebab Habiburokhman berpasangan deklarasi Ganjar menjadi capres PDIP sudah menjadi rahasia umum. Banyak pengamat politik yang sudah memperkirakan itu.

Oleh sebab itu, Habiburokhman menilai Ganjar belum bisa menjadi game changer dalam pemilihan presiden (pilpres) 2024.

"Bahwa setelah pencalonan ini pun belum mencapai ke 50 persen," kata Habiburokhman.

Dibantah PDIP

Pernyataan itu dibantah oleh politisi PDIP Adian Napitupulu dalam kesempatan yang sama. Adian merasa deklarasi Ganjar sebagai capres PDIP belum genap satu bulan.

Baca Juga: Jadi Capres 2024, Ganjar Pranowo Sudah Minta Keluarganya Siapkan Mental Hadapi Fitnah

Sebaliknya, Adian mengatakan tingkat elektabilitas Ganjar versi Indikator Politik mengalami peningkatan meski masih di bawah Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.

"Apalagi (elektabilitas Ganjar) sempat terganggu dengan adanya isu U-20, artinya proses pemulihan Ganjar ini di luar prediksi," ucapnya.

Survei Indikator Politik

Sebelumnya, lembaga survei Indikator politik merilis hasil survei elektabilitas calon presiden (capres) pasca PDIP mendeklarasikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai capres.

Hasilnya, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berada di posisi puncak dengan tingkat elektabilitas sebesar 34,8 persen. Sementara Ganjar hanya kalah tipis dengan perolehan 34,4 persen.

"Pada simulasi 3 nama, Prabowo dan Ganjar berimbang masing-masing 34.8% dan 34.4%," Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam siaran daring, Kamis (18/5/2023).

Tingkat elektabilitas Ganjar mengalami peningkatan sejak dideklarasikan sebagai capres PDIP dari 27,9 persen menjadi 34,4 persen. Di sisi lain, Prabowo hanya mengalami peningkatan tipis dari 32,7 persen menjadi 34,8 persen.

Sementara bakal calon presiden Koalisi Perubahan untuk Persatuan Anies Baswedan berada di posisi ketiga dalam simulasi tiga nama capres yang dirilis oleh Indikator Politik.

Anies hanya mendapat perolehan elektabilitas sebesar 21,8 persen. Angka itu turun dari hasil survei sebelumnya yakni 22,2 persen.

Meski begitu, Burhanuddin menyebut Anies bisa tetap jadi penentu apabila pemilihan presiden 2024 digelar dua putaran.

Survei ini dilakukan pada rentang waktu 30 April sampai 5 Mei 2023. Ada 1.200 responden yang diwawancarai melalui sambungan telepon.

Margin of error survei ini diperkirakan ± 2.9% pada tingkat kepercayaan 95% dan asumsi simple random sampling. Pemilihan sampel dilakukan melalui metode random digit dialing.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI