Suara.com - Penetapan nama calon wakil presiden (cawapres) untuk tiga capres yang disebut-sebut bakal berkontestasi pada Pilpres 2024 masih belum diumumkan ke publik. Hal itu pula yang hingga kini masih disimpan rapat-rapat oleh Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Prabowo, yang digadang-gadang menjadi bakal capres dari Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR), masih enggan membeberkan nama cawapres untuk 2024 mendatang.
"Nggak boleh bicara politik, nanti aku disemprit," kata Prabowo saat hadir dalam acara silaturahmi dengan Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) di Masjid Istiqlal pada Kamis (27/5/2023).
Bahkan saat disebut dua nama yang santer beredar bakal menjadi cawapresnya, yakni Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum PKB Muhaimin Islandar atatu Cak Imin, Menteri Pertahanan ini malah menunjukan gestur yang menolak menjawabnya.
Ia kemudian memasang jari telunjuk yang ditempelkan ke bibir. Isyarat yang menandakan agar diam dan tidak menanyakan hal tersebut lantaran menyoal politik.
"Ssttt... nggak boleh bicara politik di sini," kata Prabowo.
Sebelumnya, Juru Bicara DPP Partai Gerindra Budi Satrio Djiwandono mengatakan pemilihan pasangan calpres dan cawapres masih sangat dinamis.
"Ini tentu pembahasan pasangan ini masih dinamis," kata Budi di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (16/5/2023).
Budi mengatakan, masih ada waktu bagi Gerindra untuk mencermati perkembangan ke depan. Untuk mendapatkan gambaran tersebut, Gerindra ingin benar-benar melakukan pemetaan kekuatan terlebih dahulu.
Baca Juga: Ditanya Soal Nasaruddin Umar jadi Pendamping di Pilpres, Ganjar Pranowo: Saya Sudah Punya
"Dan Insya Allah pada waktunya nanti kita menetapkan itu siapa," kata Budi.
Saat menanggapi manuver Muhaimin atau Cak Imin yang gencar sowan ke sejumlah mantan wakil presiden serta wapres, seperti Hamzah Haz, Jusuf Kalla, dan Ma'ruf Amin, Gerindra menilai merupakan hal yang wajar.
Ia juga menegaskan, kini kerja sama nyata yang sedang dilakukan Gerindra, yakni bersama PKB. Ia juga menambahkan, jika masing-masing partai memang telah sepakat untuk membuka ruang komunikasi sebanyak-banyaknya dengan harapan memperkuat dukungan koalisi
"Yang pasti masalah capres cawapres sesuai perjanjian dengan teman-teman PKB itu ditentukan Pak Prabowo dengan Cak Imin," ujar Budi.