Suara.com - Google resmi meluncurkan pesaing dari ChatGPT bernama Google Bard dengan model yang sama persis. Khusunya dapat memberi jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang diberikan pengguna. Agar lebih paham, ketahui cara menggunakan Google bard berikut ini.
Google Bard sendiri merupakan upaya lanjut pengembangan sebuah kecerdasan buatan yang sudah dilakukan oleh Google selama enam tahun terakhir. Bard hadir sebagai upaya untuk menggabungkan luasnya pengetahuan dunia dengan kecerdasan, kekuatan, dan kreativitas dengan model bahasa. Bard akan mengacu pada informasi-informasi dari web untuk memberikan beberapa tanggapan terkini dan berkualitas tinggi.
Selain melengkapi dalam pencarian Google, Bard juga dapat diintegrasikan ke dalam sebuah situs web, platform perpesanan, maupun aplikasi. Hal ini memungkinka memberikan respons dengan bahasa alami yang realistis terhadap pertanyaan dari pengguna.
Lebih lanjut, Google memaparkan bahwa bahwa Bard menjadi teknologi eksperimental dan bisa saja menghasilkan respons maupun jawaban yang tak akurat atau tidak tepat. Saat ini terjadi, maka pengguna dapat melaporkan tanggapan kepada Google.
Baca Juga: Mengenal Apa Itu Google Bard, Chatbot Berbasis Al Multibahasa Jadi Pesaing ChatGPT
Kemampuan Bard dalam menahan konteks untuk saat ini memang sengaja dibatasi. Ketika Bard terus belajar, maka kemampuannya untuk menahan konteks selama berlangsungnya percakapan yang lama akan semakin meningkat.
Cara Kerja Google Bard
Google Bard pertama kali diciptakan di Pathways Language Model 2 (PaLM 2), model bahasa yang telah dirilis pada akhir tahun 2022 lalu. PaLM dan juga model sebelumnya, teknologi Model Bahasa yang digunakan untuk Aplikasi Dialog Google (LaMDA), didasari pada Transformer atau sebuah arsitektur jaringan syaraf Google yang pertama kali dirilis pada tahun 2017.
Lantaran Google lebih dulu merilis Transformer sebagai sumber terbuka, maka hal itu telah menjadi kerangka kerja dari alat AI generatif lainnya. Termasuk juga model dari bahasa GPT-3 yang digunakan oleh ChatGPT.
LaMDA hanya memerlukan lebih sedikit daya komputasi untuk bisa memberikan sebuah jawaban. Dengan menggunakan LaMDA, maka Google mampu menskalakan Bard AI ke satu titik di mana bisa menjawab pertanyaan dari jutaan pengguna di dunia.
Baca Juga: Apa Itu Google Bard? Pesaing ChatGPT yang Sudah Bisa Dicoba di Indonesia
Perlu diakui, bahwa peran Google sebagai mesin pencari sangat menguntungkan Bard. Bard mempunyai keunggulan dalam hal jangkauan, akses informasi serta jenis media yang ditawarkannya.
Cara Menggunakan Google Bard
Cara pakai Google Bard sebenarnya tidak jauh berbeda dengan ChatGPT. Di sisi lain, AI ini dapat diakses dari berbagai perangkat. Berikut langkah-langkah untuk menggunakannya:
• Buka browser di perangkat lalu kunjungi situs bard.google.com
• Begitu berhasil masuk, pengguna akan diarahkan ke menu halaman sambutan jika sebelumnya belum pernah menggunakannya. Selanjutnya, kik tombol 'Try Bard' di ujung kanan bawah halaman
• Jika Anda menggunakan Google Chrome, maka akan langsung diarahkan ke jendela persetujuan terms and condition. Jendela tersebut berfungsi sebagai sarana login dengan menggunakan akun Gmail terhubung
• Selesai. Setelah masuk ke halaman Bard, maka pengguna sudah bisa langsung mengetikkan pertanyaan maupun kalimat perintah di boks yang bertuliskan 'Enter a prompt here'.
Mudah bukan cara menggunakan Google bard? Sekarang Anda tak perlu bingung untuk menggunakan teknologi terbaru dari Google ini. Semoga bermanfaat!
Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari