Suara.com - Pelaksana Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Mardiono mengakui bersyukur karena survei telah membuktikan partainya lolos ambang batas parlemen pada Pemilu 2024.
“Alhamdulillah, selama kami bekerja tujuh bulan dengan konsolidasi nasional, telah membuahkan hasil," kata Mardiono dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa (16/5/2023).
Selain konsolidasi nasional, kata dia, hasil keputusan Rapimnas V di Yogyakarta, dimana PPP resmi mengusung Ganjar Pranowo sebagai Capres 2024, juga memberikan dampak cukup signifikan..
"Kami mencalonkan Pak Ganjar sebagai Capres melalui berbagai tahapan juga bagian konsolidasi. Tentu ini merupakan suatu apresiasi dari masyarakat yang masih mencintai PPP," katanya menegaskan.
Baca Juga: Hasil Capres Musra Bakal Dibisikin ke Parpol, PPP Yakin Jokowi Tak Memaksa
Mardiono mengaku akan terus bekerja secara maksimal untuk memenangkan PPP. Apalagi kata dia, setelah ditetapkan bakal calon legislatif di seluruh Indonesia.
"Semuanya akan turun ke lapangan menyosialisasikan program PPP dan Capres yang kami usung,” katanya.
Ambang batas parlemen pada Pemilu 2024 sebesar empat persen. Hal tersebut sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang (Perppu) Nomor 1 Tahun 2022 tentang Pemilu.
Sementara berdasarkan hasil survei terbaru dari Charta Politika Indonesia yang dirilis pada Senin (15/5/2023), elektabilitas PPP sebesar 4,1 persen.
Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya mengatakan kali pertama PPP memperoleh angka di atas parliamentary threshold (PT).
Baca Juga: Rommy PPP: Nasaruddin Umar Termasuk Tokoh Bangsa yang Dielus-elus jadi Cawapres Ganjar
“PPP pertama kali dalam survei kami melampaui angka parliamentary threshold, yaitu 4,1 persen,” jelasnya.
Hasil survei Charta Politika yakni PDIP 22,1 persen, Gerindra 14,9 persen, Golkar 9,8 persen, PKB 7,8 persen, PKS 7,2 persen, NasDem 6,6 persen, Demokrat 6,1 persen, PPP 4,1 persen, PAN 3,8 persen, Perindo 3,2 persen, PSI 0,5 persen, Garuda 0,3 persen, Gelora 0,2 persen, Ummat 0,2 persen, PBB 0,1 persen, Hanura 0,1 persen, PKN 0,1 persen, Buruh 0,1 persen, dan TT/TJ 12,8 persen.
Survei tersebut dilaksanakan pada 2—7 Mei 2023 melalui wawancara tatap muka terhadap 1.220 responden yang berusia minimal 17 tahun atau sudah memenuhi syarat sebagai pemilih dan tersebar di seluruh provinsi di Indonesia.
Penentuan sampel dilakukan metode acak bertingkat (multistage random sampling), dengan toleransi kesalahan (margin of error) survei itu sekitar 2,82 persen. (Sumber: Antara)